IntipSeleb Gaya Hidup – Jelang perayaan HUT kota Solo ke-278, Kirab Boyong Kedaton kembali diselenggarakan. Kegiatan tersebut dihadiri Wakil Walikota Solo, Teguh Prakosa.
Mau tahu keseruan Kirab Boyong Kedaton? Scroll artikel di bawah ini.
Tradisi HUT Solo
Kirab Boyong Kedaton kembali diadakan. Kegiatan tersebut sebagai rangkaian HUT kota Solo ke-278.
Wakil Walikota Surakarta Teguh Prakosa menghadiri acara kirab Boyong Kedaton di Halaman Balaikota Kota Surakarta. Acara kirab ini dimulai dengan arak-arakan dari Jalan Gatot Subroto sampai Jalan Slamet Riyadi dan berakhir di Halaman Balaikota Kota Surakarta.
Kirab ini merupakan tradisi yang selalu dilakukan setiap tahunnya sebagai pertanda lahirnya Kota Solo, sekaligus menjadi simbol atas perpindahan kekuasaan dari Keraton Pajang
menuju Keraton Surakarta. Boyong Kedaton merupakan prosesi pindahnya Keraton Kartasura yang telah hancur usai perang ke Keraton Surakarta yang baru di Desa Sala.
Peserta kirab boyong kedaton terdiri dari berbagai pihak, antara lain Prajurit Musik Keraton, Prajurit Keraton Surakarta, rombongan Punggawa, Mantri, Panewu serta seniman budaya Kota Surakarta, Komunitas Mataya Art and Heritage, dan SMKI Kota Solo. Dalam arak-arakan kirab ada rombongan pembawa bendera, panji - panji, dan pembawa payung kebesaran sebanyak 30 orang.
Kreatif Tetap Bermakna
Setelah acara selesai, Teguh Prakosa mengatakan Kirab Boyong Kedaton merupakan penjabaran kejadian budaya yang dicampur dengan kreativitas dan inovasi.
“Kirab ini bisa mendapat sentuhan kreativitas maupun inovasi tapi makna dari sejarah itu tidak hilang, Kita sesuaikan dan narasi itu tidak akan hilang bahwa Mataram pindah dari Kartasura ke Surakarta," kata Teguh Prakosa.
Selain itu, dengan ini menjadikan Kota Solo sebagai Metamorfosa Kota Budaya
yang artinya budaya itu selalu berkembang tetapi tidak pernah meninggalkan karakter yang sudah ada.