Kirab ini merupakan tradisi yang selalu dilakukan setiap tahunnya sebagai pertanda lahirnya Kota Solo, sekaligus menjadi simbol atas perpindahan kekuasaan dari Keraton Pajang
menuju Keraton Surakarta. Boyong Kedaton merupakan prosesi pindahnya Keraton Kartasura yang telah hancur usai perang ke Keraton Surakarta yang baru di Desa Sala.
Peserta kirab boyong kedaton terdiri dari berbagai pihak, antara lain Prajurit Musik Keraton, Prajurit Keraton Surakarta, rombongan Punggawa, Mantri, Panewu serta seniman budaya Kota Surakarta, Komunitas Mataya Art and Heritage, dan SMKI Kota Solo. Dalam arak-arakan kirab ada rombongan pembawa bendera, panji - panji, dan pembawa payung kebesaran sebanyak 30 orang.
Kreatif Tetap Bermakna
Setelah acara selesai, Teguh Prakosa mengatakan Kirab Boyong Kedaton merupakan penjabaran kejadian budaya yang dicampur dengan kreativitas dan inovasi.
“Kirab ini bisa mendapat sentuhan kreativitas maupun inovasi tapi makna dari sejarah itu tidak hilang, Kita sesuaikan dan narasi itu tidak akan hilang bahwa Mataram pindah dari Kartasura ke Surakarta," kata Teguh Prakosa.