IntipSeleb Gaya Hidup – Perayaan valentine atau hari kasih sayang masih menjadi pembahasan yang menimbulkan perdebatan, bukan hanya di Indonesia. Bahkan, ada beberapa negara yang terang-terangan melarang adanya perayaan valentine.
Kira-kira di mana saja? Berikut melansir dari berbagai sumber, IntipSeleb sudah merangkum sejumlah negara yang melarang perayaan valentine.
1. Arab Saudi
Arab Saudi adalah negara Muslim yang terletak di Asia Barat Daya dan meliputi sebagian besar Semenanjung Arab. Karena tampilan kasih sayang publik di Arab Saudi adalah hal yang tabu, perayaan Hari Valentine bertentangan dengan ideologi negara tersebut.
Oleh karena itu, pada tanggal 14 Februari, perayaan atau penjualan barang terkait Hari Valentine seperti mawar merah atau boneka beruang dilarang.
Di hari valentine, semua toko mungkin diperiksa oleh pihak berwenang. Segala sesuatu yang berhubungan dengan Hari Valentine akan disita dan pemilik toko yang melanggar hukum akan ditangkap dan dihukum.
Bahkan, pada 2014 lalu, lima warga Saudi divonis 39 tahun penjara setelah kedapatan berdansa dengan enam wanita yang belum menikah pada kesempatan tersebut.
2. Uzbekistan
Negara Uzbekistan sebelumnya mentolerir perayaan Hari Valentine selama bertahun-tahun. Namun, sejak tahun 2012 muncul sebuah keputusan internal dari Departemen Pencerahan dan Promosi Nilai Kementerian Pendidikan yang melarang perayaan valentine.
Alih-alih merayakan Hari Valentine, orang-orang di Uzbekistan merayakan ulang tahun pahlawan negara mereka, Babur, Kaisar Mughal. Hari Valentine tidak ilegal, tetapi sangat tidak dianjurkan demi memperingati Babur.
3. Indonesia
Meski tidak ada undang-undang yang secara tegas melarang perayaan hari tersebut di Indonesia, namun di beberapa wilayah seperti Surabaya dan Makassar di mana orang-orang memiliki pandangan Muslim yang lebih radikal, taktik intimidasi atau larangan skala kecil digunakan. Sementara, di Banda Aceh ada larangan langsung.
Dalam beberapa tahun terakhir, ada banyak protes yang mengklaim bahwa Hari Valentine mendorong seks pranikah dan konsumsi alkohol, yang keduanya dilarang keras oleh Hukum Islam. Meski demikian, hari tersebut masih populer dan dirayakan secara terbuka oleh anak muda di Jakarta.
4.Iran
Iran adalah negara Islam yang diperintah oleh ulama agama. Pemerintah telah melarang produksi semua hadiah dan barang Hari Valentine. Promosi perayaan cinta romantis ini juga dilarang karena disebut-sebut sebagai penyebaran budaya Barat.
Telah diusulkan untuk mengganti Hari Valentine dengan Mehregan, sebuah festival kuno yang ada di Iran sebelum masuknya Islam. Festival ini menghormati yazata Mehr yang bertanggung jawab atas persahabatan, cinta, atau kasih sayang.
5. Pakistan
Menjadi populasi Muslim terbesar kedua di dunia, Pakistan adalah negara lain yang memiliki perasaan campur aduk tentang Hari Valentine. Seiring dengan semakin populernya peringatan Hari Valentine di kalangan generasi muda, beberapa kerusuhan telah terjadi di negara ini untuk memprotes perayaan ini.
6. Malaysia
Sejak tahun 2005, otoritas Islam di Malaysia mengeluarkan fatwa yang melarang perayaan Hari Valentine. Hari yang selalu diperingati setiap tanggal 14 Februari itu dituding sebagai pintu gerbang bencana dan kebobrokan moral di kalangan anak muda.
Kampanye anti Hari Valentine juga diadakan setiap tahun. Bahkan, untuk menunjukkan ketegasannya, orang yang keluar dan merayakan valentine akan menghadapi risiko ditangkap.