Foto : Pexels.com

IntipSeleb Gaya Hidup – Biasanya puting susu mengarah ke luar. Namun, bagi beberapa orang, puting mengarah ke dalam atau rata dengan areola, yang dikenal sebagai puting terbalik. Puting terbalik atau inverted nipples memengaruhi perempuan dan laki-laki, dan bersifat bawaan lahir atau didapat di kemudian hari.

Puting susu yang masuk ke dalam biasanya tidak berbahaya, namun hal itu dapat dikaitkan dengan kondisi kesehatan yang serius. Berikut beberapa adalah alasan yang paling umum puting terbalik, scrool yuk!

1. Penuaan

Foto : Pexels.com

Dijelaskan dari laman WebMD, dimulai dari pertengahan usia 30-an, payudara mulai akan berubah dan terus berubah seiring bertambahnya usia. Mendekati menopause, saluran susu akan makin memendek. Terkadang, hal ini yang mengakibatkan puting bergerak ke dalam tubuh.

2.Ektasia Saluran Susu

Foto : Pexels.com

Ketika telah memasuki usia 40-an pada beberapa perempuan, saluran yang membawa susu ke puting bisa mengalami pelebaran dan mengakibatkan penyumbatan. Ini disebut ektasia saluran susu. Berikut inilah gejala lain dari ektasia saluran susu menurut National Library of Medicine:

- Kelembutan pada puting dan payudara.
- Kemerahan pada puting dan area sekitarnya.
-Puting mengeluarkan cairan berwarna.

Ketika mengalami gejala yang disebutkan di atas, penting untuk segera mengunjungi fasilitas kesehatan. Dokter mungkin akan memberikan beberapa pengobatan rumahan sederhana atau kompres hangat untuk membuka sumbatan pada puting.

3. Bawaan Lahir

Foto : Pexels.com

Tanpa kamu sadari bahwa puting terbentuk sejak kamu masih di dalam kandungan. Bila kamu dilahirkan dengan puting terbalik, ada kemungkinan kamu akan tetap mengalami hal ini hingga dewasa. Menurut laman WebMD, ini terjadi karena pangkal puting tetap kecil di dalam rahim atau saluran susu tidak berkembang sepenuhnya. Inilah yang mengakibatkan puting masuk ke dalam.

4. Masitis

Foto : Pexels.com

Mastitis merupakan salah satu infeksi bakteri yang tedapat pada payudara yang biasa ditemukan pada ibu yang sedang menyusui, memiliki tindik pada puting, atau menderita puting retak. Selain menyebabkan puting terbalik, mastitis juga dapat disertai gejala tambahan. Berikut gejalanya dilansir laman Cloud Nine Care:

- Payudara terasa panas atau lunak.
- Keluarnya darah dari puting yang terkena.
- Merasakan benjolan di belakang puting.

Bila kamu merasakan salah satu gejala yang telah disebutkan diatas, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Tidak segera menanganinya dapat memperburuk infeksi.

5. Nekrosis lemak payudara

Foto : Pexels.com

Nekrosis lemak payudara merupakan jenis peradangan jaringan lemak di payudara karen terganggunya aliran oksigen ke sel-sel lemak. Pada akhirnya, ini dapat menyebabkan kematian sel. Kondisi ini paling umum dialami oleh perempuan setelah menjalani prosedur payudara.

Namun, ini juga bisa terjadi pada perempuan yang belum menjalani operasi, salah satu penyebab tersering yaitu cedera pada payudara. Selain itu, ini juga bisa menjadi gejala potensial kanker payudara. Dijelaskan laman Healthgrades, gejala nekrosis lemak payudara meliputi:

- Perubahan massa payudara.
- Benjolan.
- Puting terbalik.
- Kulit menjadi lebih kencang.

6. Kanker Payudara

Foto : Pexels.com

Puting yang tiba-tiba terbalik juga bisa jadi menjadi tanda kanker payudara. Berikut gejala lain dari kanker payudara:

- Adanya benjolan di payudara.
- Adanya cekungan atau perubahan kulit lainnya di payudara.

Diagnosis kanker payudara biasanya melibatkan beberapa kombinasi prosedur seperti pemeriksaan payudara, mamogram, ultrasonografi payudara, biopsi, dan MRI.

7. Paget Puting Susu

Foto : Pexels.com

Penyakit Paget puting susu atau Paget payudara merupakan jenis kanker langka yang melibatkan kulit puting dan areola. Kebanyakan orang yang memiliki Paget puting susu juga mempunyai satu atau lebih tumor di dalam payudara.

Paget puting susu sering disalahartikan sebagai penyakit kulit jinak, seperti dermatitis atau eksem. Supaya kamu tidak tertukar lagi, berikut adalah beberapa gejala Paget puting susu dilansir National Cancer Institute:

- Areola dan puting terasa gatal, kesemutan, atau kemerahan.
- Kulit di sekitar puting mengalami pengelupasan, berkerak, atau menebal.
- Puting menjadi rata atau terbalik.
- Keluarnya cairan dari puting yang berwarna kekuningan atau berdarah.

Terdapat banyak sekali penyebab puting terbalik atau masuk ke dalam dan umumnya ini bukanlah kondisi yang serius. Namun demikian, jika ini terjadi secara tiba-tiba atau disertai gejala lain, penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter. (jra)

Topik Terkait