Tradisi Cap Go Meh ini sudah ada dari Dinasti Han di abad 2 M. Kemudian, tradisi ini dibawa ke Indonesia lewat akulturasi masyarakat Tionghoa.
Untuk istilah Cap Go Meh sendiri berasal dari dialek bahasa Hokkian yang memiliki arti sebagai malam ke-15. Tradisi ini lebih populer di Indonesia, Singapura dan Malaysia.
Sehingga, untuk perayaan Cap Go Meh ini dilakukan tiap tanggal 15 pada bulan pertama penanggalan Tionghoa. Awalnya, umat Khonghucu akan berdoa di wihara dan dilanjutkan dengan iringan kenong, simbal serta pertunjukan barongsai.
Tradisi Cap Go Meh
Cap Go Meh di China lebih dikenal dengan Festival Yuan Xiao Festival atau festival lampion yang dirayakan di lingkungan keluarga dengan tradisi makan bersama. Untuk makanan khasnya adalah Yuan Ziao (bahasa Mandarin) atau ronde yang terbuat dari beras ketan dan dimakan bersama kuah gula dan rempah-rempah.
Sementara itu di Indonesia, Cap Go Meh biasanya dirayakan dengan makan ketupat Cap Go Meh. Lontong atau ketupat Cap Go Meh ini merupakan salah satu hidangan khas dari tradisi.