“Tiga Judul (“Clandeistein”, “Kamu Tidak Sendiri”, dan “Paranoia”) setelah melalui perdebatan sengit, dialihkan ke genre lain,” kata Ketua Bidang Penjurian Yan Widjaya.
Sedangkan tiga judul lainnya (“Sri Asih”, “Ahsiap Man”, dan “Preman”) tambah Yan, ternyata tayang setelah batas penilaian, sehingga bakal dinilai tahun depan.
Dengan demikian, lantaran jumlah film laga masih di bawah lima judul sebagai ambang batas, maka genre ini belum bisa diikutsertakan dalam FFWI 2022.
Kasus ini sama dengan genre film Animasi yang baru menghasilkan tiga judul, yakni: “Nussa”, “Si Juki Anak Kosan”, dan “Si Juki Anak Kosan 2”.
Sementara itu, genre thriller atau film tegang, tahun ini digabungkan dengan genre horor, atau yang lebih kental nuansanya hingga bisa juga ke drama.
Sebagai contoh film “Kadet 1947”, film berlatar Perang Udara ini, atas berbagai pertimbangan dimasukkan ke dalam genre Drama bukan Laga.
Ketua Dewan Juri Awal FFWI, Kintoko, menegaskan Dewan Juri Awal siap menilai seluruh 54 film pilihan sesuai dengan jadwal. Kintoko yakin, Dewan Juri Awal yang seluruhnya terdiri dari wartawan di beberapa kota di Indonesia itu bakal bersikap profesional.