Foto : Dirjen kesehatan

IntipSeleb – Generasi micin dapat menjadi julukan yang tepat untuk menggambarkan anak-anak muda yang kerap mengonsumsi Monosodium Glutamat (MSG) atau micin. Hingga saat ini, masyarakat masih banyak menganggap bahwa micin dapat menyebabkan efek negatif, diantaranya obesitas hingga kanker. Meski begitu, mengonsumsi micin tidak selalu menimbulkan efek negatif. Mengonsumsi micin dengan jumlah yang tepat justru dapat memberikan dampak positif bagi tubuh. Yuk ketahui selengkapnya dibawah ini!

MSG telah diizinkan penggunaannya oleh BPOM

Foto : cleveland clinic health

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan bahwa MSG telah diizinkan penggunaannya di Indonesia sebagai bahan tambahan pangan (BTP), yang diatur melalui PERMENKES No. 033 Tahun 2012.

Lembaga skala internasional JECFA (Joint Expert Committee on Food Additive), yang mengkaji risiko penggunaan BTP juga mengatakan bahwa penggunaan MSG termasuk dalam asupan harian yang dapat diterima sebagai not specified atau tidak dibatasi.

Manfaat positif MSG jika dikonsumsi secukupnya

Foto : dirjen kesehatan

Ahli gizi klinik, dr. Yohan Samudra menjelaskan bahwa MSG yang dikonsumsi dalam porsi secukupnya aman untuk dikonsumsi dan dapat bermanfaat positif bagi tubuh, salah satunya dapat membantu meningkatkan nafsu makan. Peningkatan nafsu makan ini tentu akan membuat terpenuhinya asupan gizi seimbang. Melalui acara Cooking Class di Dapur Umami Studi yang digelar di Jakarta Utara, Rabu 28 Agustus 2024, dr. Yohan memberi penjelasan mengenai kandungan MSG.

Kandungan MSG itu terdiri atas 78 persen glutamat, 12 persen natrium, dan 10 persen air. Kadar natrium (garam) yang terdapat dalam MSG itu hanya 1/3 dari kadar natrium garam dapur biasa, sehingga pada masakan yang diberi sedikit MSG, kita dapat mengurangi asupan natrium, namun cita rasa makanan hasil masakan kita tetap terjaga kelezatannya,

Lebih lanjut, dr. Yohan menjelaskan bahwa asupan garam yang berlebih dapat berpotensi meningkatkan risiko hipertensi. Karena itu, mengontrol asupan garam menjadi hal yang penting untuk dilakukan sebagai langkah mencegah risiko penyakit.

Penulis: Najwa Syifa Annisa

Topik Terkait