Foto : Freepik/bodysport

IntipSeleb – Siapa sih yang nggak pernah kentut? Aktivitas tubuh yang satu ini emang sering dianggap sepele, padahal sebenarnya kentut adalah tanda kalau sistem pencernaan kita bekerja dengan baik. Tapi, pernah nggak kamu kebayang apa yang terjadi kalau seseorang nggak bisa kentut? Ternyata, hal ini bisa membawa dampak buruk buat kesehatan, lho!

Saat makanan masuk ke dalam tubuh, sebagian besar sari-sari makanannya akan diserap melalui usus setelah melalui proses metabolisme. Nah, sebagian lainnya, terutama yang berbentuk gas, adalah hasil fermentasi dari kerja bakteri atau enzim di dalam usus. Gas ini nantinya akan tertumpuk di dalam usus dan ketika kapasitasnya udah penuh, harus dikeluarkan dalam bentuk kentut.

Efek Tidak Kentut

Foto : Instagram/dr.tirta

Menurut penjelasan dari dokter Tirta yang dikutip dari potongan video di akun TikTok, bakteri dalam perut kita berperan dalam proses ini.

"Jadi gini di dalam perut ada bakteri, bakteri ini kalau ada aktivitas pembusukan dia menghasilkan gas dinamakan aktivitas peristaltik. Semakin tinggi peristaltik, semakin sering kentut," ujar dokter Tirta.

Nah, masalahnya muncul ketika seseorang nggak bisa mengeluarkan gas tersebut alias nggak bisa kentut. Ini bisa jadi tanda ada penurunan gerak peristaltik pada saluran pencernaan. Akibatnya, usus dalam perut akan mengalami pembesaran, sebuah kondisi yang dikenal sebagai ileus.

Kondisi ileus ini terjadi karena usus mengalami kegagalan dalam gerak peristaltik, yang akhirnya menghambat proses pembuangan feses dan makanan.

"Kalau orang enggak bisa kentut, dia enggak akan meledak bro. Tapi perutnya akan membesar enggak sampai meledak, namanya ileus,” lanjut dokter Tirta.

Tindakan Medis

Foto : Instagram/dr.tirta

Ketika perut mulai membesar, bukan cuma rasa nggak nyaman yang dirasakan, tapi ini bisa berujung pada tindakan medis serius. Orang yang mengalami ileus biasanya harus menjalani operasi laparoskopi untuk mengurangi pembesaran usus dan mencegah pecahnya usus.

"Kalau enggak kentut berarti ada kegagalan peristaltik usus, jadi makanan terhambat di situ. Sehingga fesesnya terhambat di situ, ususnya menjadi besar, menjadi ileus yang akhirnya membuat perutnya membesar dan harus dibedah perutnya, laparoskopi,” jelas dokter Tirta.

Dokter Tirta juga menambahkan, kalau usus yang membesar tersebut dibiarkan, ususnya bisa pecah dan menyebarkan feses ke mana-mana dalam perut. Tentu ini jadi kondisi yang sangat serius dan bisa membahayakan nyawa.

Jadi, jangan anggap remeh aktivitas kentut. Jika kamu merasa ada yang nggak beres dengan pencernaanmu dan jarang kentut, sebaiknya segera konsultasi ke dokter.

Topik Terkait