Paris – Petinju Palestina Waseem Abu Sal mengenakan kaus bergambar anak-anak yang dibom untuk upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024 dalam uji coba bagi penyelenggara yang memiliki aturan ketat mengenai pernyataan politik.
Aksi tersebut sekaligus menyuarakan tentang penderitaan masyarakat Palestina yang masih dibombardir Israel hingga saat ini. Yuk scroll lebih lanjut!
Pesan Perdamaian
Abu Sal adalah salah satu dari dua pembawa bendera bagi delegasi Palestina selama parade sungai yang diguyur hujan di sepanjang Sungai Seine pada hari Jumat. Baju putihnya disulam dengan gambar pesawat tempur yang menjatuhkan rudal ke anak-anak yang sedang bermain olahraga.
"Baju ini menggambarkan situasi terkini di Palestina," kata Abu Sal dikutip dari France24 pada Minggu, 28 Juli 2024.
"Anak-anak yang menjadi martir dan mati di bawah reruntuhan, anak-anak yang orang tuanya menjadi martir dan ditinggalkan sendirian tanpa makanan atau air,” sambungnya.
Sebagai informasi, setidaknya 39.258 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, telah tewas di Gaza sejak Israel melancarkan serangan di Palestina.
Jibril Rajoub, presiden Komite Olimpiade Palestina, mengatakan bahwa mereka telah memeriksa dengan panitia penyelenggara Olimpiade Paris setempat untuk melihat apakah kaus Abu Sal melanggar peraturan Olimpiade.
"Ini pesan perdamaian. Ini pesan untuk menarik perhatian," katanya.
"Ini antiperang, menentang pembunuhan. Ini sesuai dengan Piagam Olimpiade,” lanjutnya.
"Kami ajukan, mereka setuju," imbuhnya.
Dorongan untuk Menyuarakan Penderitaan Warga Palestina
Melansir dari France24, IOC melarang pernyataan politik di lapangan permainan selama acara olahraga dan selama upacara pembukaan dan penutupan, tetapi atlet bebas mengekspresikan diri dalam konferensi pers dan di media sosial.
Di olimpiade-olimpiade sebelumnya, sejumlah atlet Arab mengundurkan diri daripada bertanding melawan atlet Israel.
"Kami ingin mengungkap penderitaan rakyat kami, ambisi mereka yang sah dan sah, melalui para atlet, melalui Olimpiade, sesuai dengan Piagam Olimpiade," kata Rajoub.
Terkait sang atlet Palestina, petinju Abu Sal, 20, menerima wildcard untuk tinju Olimpiade. Dia tinggal di Tepi Barat dan tidak dapat berlatih dengan pelatihnya yang bermarkas di Kairo, sebab ia tidak dapat menemui pelatihnya karena pembatasan dari Israel.