Foto : Instagram/20thcenturystudios

IntipSeleb Film The First Omen adalah prekuel film pertamanya The Omen yang rilis pada tahun 1976. Film ini mengawali teror anak iblis yang lahir dari konspirasi gereja demi mencegah sekularisme.

Film The First Omen menceritakan tentang seorang wanita asal Amerika Serikat yang dikirim ke Roma untuk menjasi suster di sebuah gereja. Sebelum diresmikan jadi suster, wanita itu malah menemui konspirasi mengerikan gereja yang mengubah nasibnya.

Sejak film diputar, The First Omen secara runtut dan rapi menyajikan jalan cerita penuh dengan misteri. Berikut review film The First Omen di bawah ini!

The First Omen Bangun Atmosfer Misterius dengan Suasana Kelam

Foto : IMDb

The First Omen awalnya terlihat tidak menyeramkan. Pasalnya, penonton akan dibawa mengikuti kisah Margaret Daino, perempuan asal Amerika Serikat yang bekerja di sebuah panti asuhan yang dikelola gereja. Karena itu, alur ceritanya cenderung bertele-tele.

Walau begitu, The First Omen dengan rapi menyelipkan unsur-unsur menyeramkan seperti suasana yang kelam, sunyi, efek suara minimalis tapi tepat sasaran, hingga jumpscare-jumpscare kecil tapi efektif.

Film The First Omen mengeksplorasi tema konspirasi gereja yang sudah umum seperti film-film horor lainnya. Meski demikian, latar waktu tahun 1970-an sangat terasa dengan rapinya pilihan pakaian, musik, sampai kendaraan.

Cerita yang disajikan The First Omen sederhana. Tetapi, sutradara berhasil mengemas filmnya agar memberikan clue demi clue yang membuat penonton ikut berpikir jalan cerita selanjutnya. Saat ikut menduga-duga alur ceritanya, The First Omen mampu membangun atmosfer seram dan kelam sepanjang film.

Efek CGI yang Tampak Realistis


Source: Bell of Lost Souls

Bukan horor namanya kalau tidak memiliki efek CGI yang terlihat realistis. The First Omen berhasil menyajikan efek realistis lewat penampakan iblis supranatural yang mengerikan. Film horor psikologis ini makin mampu menggoyahkan ketakutan penonton dengan efek yang mulus.

Apalagi, adegan yang berdarah-darah sampai melahirkan, dideskripsikan dengan baik oleh The First Omen. Efek CGI yang realistis ini makin efektif dengan jump scare yang muncul tiba-tiba. Alhasil, efek CGI, makeup, kostum, sampai akting pemain menambah kengerian yang sangat intens.

Neil Tiger Free berhasil memerankan karakter utama dengan sangat baik. Penonton dibuat tercengang dengan perubahan Margaret, yang tadinya berharap menjadi suster tapi nasibnya malah sudah didikte pastor dan suster senior untuk bersekongkol dengan iblis.

Dampak emosional yang ditimbulkan The First Omen cukup kuat. Perasaan takut sampai ngilu melihat adegan-adegan ‘sadis’ yang berdarah-darah terasa sangat nyata dan membekas.

Film The First Omen berhasil membuat penonton merenungkan pasti ada saja yang berniat jahat meskipun kita sudah baik.

Secara kesuluruhan, film The First Omen menyajikan pengalaman menonton horor yang cerdas dan menegangkan. Penonton akan diajak berpikir menduga-duga jalan cerita sesungguhnya, seraya dihantui jump scare mengerikan.

Film The First Omen sudah tayang di Indonesia mulai hari ini, 3 April 2024.

Topik Terkait