Foto : Instagram/@fallingfordualipa

Amerika Serikat Dua Lipa ikut speak up soal genosida Palestina yang dilakukan oleh Israel. Kata mantan pacar Anwar Hadid itu, apa yang dilakukan Hamas atas hilangnya nyawa korban di Israel tidak bisa dimaafkan.

Begitu juga dengan jatuhnya ribuan korban di Gaza, lanjut Dua. Makanya, Dua meminta agar adanya gencatan senjata. Yuk, intip pengakuan Dua Lipa di bawah ini!

Prihatin kepada Korban Perang

Foto : YouTube/Dua Lipa

Kepada Rolling Stone, Dua Lipa speak up soal konflik antara Palestina dan Israel. Katanya, gencatan senjata harus dilakukan dengan segera.

Dua Lipa mengaku bisa merasakan kepedihan korban-korban peperangan, apalagi keluarganya dari Albania juga menyelamatkan diri dari perang.

“Keberadaan saya bersifat politis, fakta bahwa saya tinggal di London karena orang tua saya pergi dari perang. Saya turut prihatin terhadap orang-orang yang harus meninggalkan rumah mereka,” kata Dua Lipa kepada Rolling Stone, dilansir IntipSeleb pada Rabu, 17 Januari 2024.

Dari pengalaman saya berada di Kosovo dan memahami apa akibat perang, tidak ada seorang pun yang benar-benar ingin meninggalkan rumahnya. Mereka melakukannya demi perlindungan, untuk menyelamatkan keluarga mereka, untuk menjaga orang-orang di sekitar mereka, hal-hal semacam itu, demi kehidupan yang lebih baik. Jadi saya merasa dekat dengannya,” lanjutnya.

Dorong Gencatan Senjata

Walau demikian, Dua Lipa juga mengutuk Hamas. Pasalnya, Dua menyatakan jika hilangnya setiap nyawa orang Israel pada 7 Oktober 2023 merupakan salah Hamas.

Dan saya harus mengatakan ini, saya tidak memaafkan apa yang dilakukan Hamas. Setiap kehidupan sangat berharga. Saya merasa kasihan atas setiap nyawa yang hilang di Israel dan apa yang terjadi pada 7 Oktober,” kata Dua Lipa.

Dua Lipa juga meng-highlight banyaknya korban yang berjatuhan di Gaza. Menurutnya, gencatan senjata harus segera dilakukan.

“Saat ini, yang harus kita lihat adalah berapa banyak nyawa yang hilang di Gaza, dan warga sipil tak berdosa, dan nyawa yang baru saja hilang. . Tidak cukup banyak pemimpin dunia yang mengambil sikap dan berbicara mengenai krisis kemanusiaan yang sedang terjadi, gencatan senjata kemanusiaan yang harus dilakukan,” ungkapnya.

Tapi, ada yang marah karena pernyataan Dua Lipa yang highlight konflik mulai terjadi pada 7 Oktober 2023, padahal sudah terjadi selama bertahun-tahun. Walau begitu, banyak juga yang memuji Dua Lipa karena speak up soal kemanusiaan.

Topik Terkait