Foto : IMDb

IntipSeleb FilmGeostorm merupakan salah satu film sains fiksi yang tayang pada tahun 2017 lalu. Film Geostorm mengangkat kisah pencipta satelit berusaha menyelamatkan dunia dari ancaman badai besar.

Dalam upayanya itu, bencana global yang menghantui nyawa manusia selalu membayangi. Yuk, intip synopsis film Geostorm di bawah ini!

Sinopsis Film Geostrom (2017)

Setelah serangkaian bencana alam dahsyat mengancam kehidupan di Bumi, pemerintah dunia bersatu dalam upaya untuk melindungi planet ini dari malapetaka yang lebih besar. Mereka menciptakan Dutch Boy Program, jaringan satelit global yang dipersenjatai dengan teknologi geoengineering untuk mengendalikan iklim. Selama tiga tahun, program ini berhasil menjaga stabilitas cuaca, tetapi tiba-tiba sesuatu mulai salah.

Di sisi lain, Jake Lawson, seorang ilmuwan terkemuka yang memimpin pembangunan Dutch Boy, dan Max, ahli komunikasi yang terasingkan, diberikan tugas untuk menyelidiki dan memperbaiki kegagalan sistem.

Mereka menyadari bahwa Dutch Boy tidak lagi berfungsi sebagaimana mestinya, malah mengancam untuk menyebabkan geostorm global yang dapat menghancurkan seluruh kehidupan di Bumi.

Berlomba dengan waktu, Jake dan Max harus memecahkan misteri di balik kegagalan Dutch Boy dan mengungkap ancaman sebenarnya yang dapat menyebabkan bencana global. Dengan bantuan tim ilmuwan yang andal, mereka melibatkan diri dalam petualangan penuh ketegangan dan aksi, menghadapi tantangan ekstrem dan menghadapi waktu yang terus berjalan menuju geostorm yang tak terhindarkan.

Apakah mereka dapat menghentikan Dutch Boy yang bermasalah dan mencegah geostorm yang mengancam kehidupan di bumi?

Keuntungan Film Geostorm


Source: IMDb

Film Geostorm dibintangi oleh Gerard Butler, Jim Sturgess, Abbie Cornish, Alexandra Maria Lara, Daniel Wu, dan banyak lagi. Film ini disutradarai oleh Dean Devlin.

Film yang tayang tahun 2017 ini sangat memuaskan penampilannya di box office dengan mengantongi keuntungan sebesar USD221 juta atau Rp3,4 triliun. Film ini untung besar karena modalnya hanya sekitar USD120 juta (Rp1,8 triliun) hingga USD130 juta (Rp2 triliun).

Topik Terkait