Jakarta – Grup musik asal Inggris bentukan tahun 1997, Coldplay dikabarkan menuntut balik sang mantan manajer, Dave Holmes, kurang dari kurun waktu 2 bulan usai band tersebut digugat karena polemik kontrak. Dilansir dari berbagai sumber, Coldplay menyebut Dave Holmes harus mengganti ganti rugi uang sejumlah 17 juta dolar AS lebih.
Mereka pun menuding Holmes telah mengambil dua buah pinjaman dari promotor Live Nation, tanpa sepengetahuan mereka. Intip informasi selengkapnya di bawah ini.
Eks Manajer Meminjam Uang Dua Kali
Coldplay menyebut mantan manajer mereka itu telah meminjam dana senilai 20 juta dolar Amerika pada tahun 2015 silam pada promotor. Adapun, bunga yang ditetapkan atas pinjaman itu senilai 2,72 persen pertahun. Kemudian, Holmes juga diduga telah meminjam dana senilai 10 juta dolar Amerika pada tiga tahun kemudian. Untuk bunga, besarannya masih sama dengan pinjaman tahun 2015 lalu.
“Sejauh pengetahuan [kami] . . . Tuan Holmes menggunakan uang yang diperoleh dari perjanjian pinjaman untuk mendanai usaha pengembangan properti di atau sekitar Vancouver, Kanada,” kata band Coldplay dalam pengajuan mereka di Pengadilan Tinggi di London.
Ingin Menjaga Hubungan Baik Dengan Promotor
Menurut keyakinan Coldplay, pinjaman eks manajer mereka hanya menguntungkannya pribadi saja.
“Dapat disimpulkan bahwa Mr Holmes hanya mampu memperoleh pinjaman sebesar 30 juta dolar AS dengan tingkat bunga tetap tahunan sebesar 2,72 persen dari Live Nation berdasarkan posisinya sebagai manajer Coldplay,” katanya.
Lebih jauh, apa yang dilakukan Dave Holmes itu dianggap bisa merenggangkan hubungan Coldplay dengan pihak promotor. Apalagi mengingat Coldplay tengah menjalani tur dunia 'Music Of The Spheres' Coldplay 2021.
“Kepentingan pribadi dalam menjaga hubungan terbaik dengan Live Nation untuk memastikan dia akan memiliki pengaruh jika dia memerlukan segala bentuk keringanan sehubungan dengan persyaratan pinjaman,” ucapnya.
Di sisi lain, Live Nation menyebutkan bahwa mereka memiliki hubungan yang kuat dalam jangka panjang dengan Coldplay.
“Setiap transaksi di masa lalu dengan tim manajemen mereka dianggap sebagai perpanjangan dari hubungan ini,” ungkap Live Nation.