Film The Creator berhasil membangun dunia fiksi ilmiah yang dapat dipercaya dan memanjakan mata secara visual. Apalagi salah satu latar yang banyak disorot adalah wilayah Asia dengan hamparan pedesaannya yang cantik.
Desain robot manusia di film ini terasa begitu fresh dan unik. Begitupun dengan kapal yang terasa seperti ada di dunia nyata di masa depan terasa sangat real.
Yang bikin film ini tambah menarik adalah hadirnya beberapa elemen dari Indonesia yang terlihat jelas. Seperti beberapa lagu dari band rock tahun 70-an asal Indonesia “Golden Wing” yang dapat terdengar dalam film ini. Lagu-lagu yang berjudul “Kasih Suci”, “Hanny”, dan “Hari Yang Mulia” ini menemani penonton untuk semakin masuk ke dalam petualangan para AI dan manusia dalam memperjuangkan eksistensi mereka.
Cerita yang Terasa Hambar dan Emosi Tak Sampai
Source: Moviefone
Meski menjanjikan dari segi visual, sayangnya naskah The Creator masih terlalu hambar. Meskipun karakternya bekerja dengan baik dan dialognya bagus, tapi saat tidak ada aksi di layar yang memicu adrenalin, kekosongan begitu terasa.
Di tengah peperangan, film ini juga ingin menampilkan sisi emosional antara manusia dan robot. Salah satunya lewat hubungan Joshua, tentara Amerika yang bertugas memerangi AI dengan bocah robot bernama Alphie. Di klimaks, keduanya beberapa kali menampilkan air mata, tapi sayang rasanya masih belum sampai.