Foto : Instagram

IntipSeleb – Kesuksesan Angelina Jolie dan Brad Pitt di dunia hiburan Hollywood membuat anak-anak mereka ikut menjadi pusat perhatian. Mantan pasangan itu sering terbuka mengenai kehidupan dan masalah yang terjadi pada keenam anaknya tersebut.

Baru-baru ini, perempuan 45 tahun itu mengungkapkan bahwa dia khawatir kepada putri sulungnya Zahara Marley Jolie-Pitt yang akan mendapatkan tindakan rasis di masyarakat. Hal itu membuat Angelina harus tergerak dan membantu melindungi sang putri. Seperti apa? Yuk simak artikelnya!

Baca Juga: Angelina Jolie Ulang Tahun, Gini Perayaannya Bareng Anak dan Brad Pitt

Angelina Jolie Khawatir

Sumber foto: foxnews.com

Angelina Jolie berbagi pemikirannya tentang masalah ras yang sedang marak terjadi di Amerika Serikat. Bintang Maleficent itu mengatakan bahwa Zahara mungkin akan menjadi target oleh ‘sistem’ ketika ia tumbuh dewasa. Diketahui bahwa Angelina mengadopsi gadis 15 tahun itu dari Ethiopia bersama mantan suaminya, Brad Pitt. Ketakutan Angelina ini berawal dari kematian George Floyd pada Senin, 25 Mei 2020 lalu ketika ia tewas akibat kebrutalan polisi.

Dalam wawancara bersama Harper’s Bazaar, perempuan kelahiran Los Angeles ini mengatakan bahwa dia khawatir anaknya akan dianiaya di waktu yang akan datang. Berangkat dari data, Angelina merasa miris dengan isu rasial yang masih sangat kental di negaranya.

“Ada lebih dari 70 juta orang yang harus meninggalkan rumah mereka di seluruh dunia karena perang, penganiayaan, rasisme dan diskriminasi di Amerika. Sebuah sistem yang melindungiku tetapi mungkin tidak melindungi putriku atau pria, wanita atau anak lain di negara kami berdasarkan warna kulit mereka. Ini tidak dapat ditoleransi,” kata Angelina dilansir IntipSeleb dari Mirror pada Selasa, 16 Juni 2020.

Baca Juga: Anak Kembar Angelina Jolie-Brad Pitt Alami Kejadian Tragis

Gaungkan Perubahan

Sumber foto: yahoo.com

Angelina mengatakan bahwa perlu ada perubahan dan rasa simpati untuk mengatasi masalah rasial ini. Menurutnya, demo yang terjadi setelah kematian warga kulit hitam itu hanyalah permulaan dan perlu tindakan lebih lanjut untuk sepenuhnya berubah. Angelina yang menjabat sebagai Utusan Khusus Komisaris Tinggi untuk pengungsi di organisasi PBB ikut memuji penyelenggara protes dan perjuangan mereka untuk perubahan.

“Cara orang-orang bangkit mengatakan bahwa mereka lelah dengan alasan dan mereka menunjukkan solidaritas satu sama lain dalam menghadapi tanggapan yang tidak memadai oleh orang yang berkuasa. Rasanya dunia seperti bangun kembali,” lanjut Angelina.

Ibu enam anak itu berharap bahwa akan ada sejarah perubahan setelah masalah ini. Diketahui bahwa Angelina juga pernah berdonasi sebesar US$ 200 ribu atau sekitar Rp 2,8 miliar kepada Dana Pertahanan Hukum NAACP yang mengatasi masalah rasial.

“Inilah saatnya untuk membuat perubahan dalam hukum dan institusi kita. Mari terus mendengarkan mereka yang paling terpengaruh dan yang suaranya telah dikecualikan,” tuturnya.

Fokus Jaga Anak-Anak

Di tengah pandemi virus corona (COVID-19), Angelina Jolie lebih fokus dalam menjaga anak-anaknya dan bahkan ia menjadi guru bagi mereka. Tak hanya itu, keenam anak yakni Maddox, Pax, Zahara, Shiloh dan si kembar Knox dan Vivienne juga diperbolehkan untuk mengunjungi rumah Brad Pitt dan menghabiskan waktu dengan ayahnya selama melakukan karantina.

“Seperti kebanyakan orangtua, aku fokus untuk tetap tenang sehingga anak-anakku tidak merasa cemas dengan semua yang mereka khawatirkan. Aku menaruh semua energiku ke mereka,” kata Angelina Jolie.

Topik Terkait