Foto : Actu.fr

IntipSeleb Musik – Konser band asal Inggris, Coldplay tidak hanya memantik rasa semangat penggemarnya di Indonesia tetapi juga beberapa negara lainnya. Salah satunya negara tetangga, Malaysia.

Namun sayang, kebahagiaan itu harus diwarnai dengan isu tak sedap yang menyebut Coldplay sebagai band pendukung LGBTQ. Bagaimana bisa? Yuk simak artikelnya!

Dianggap Dukung LGBT

Sebuah akun Twitter @nasr_al_farabi yang diduga warga Malaysia memulai perdebatan di media sosial dengan menyebut bahwa Coldplay adalah band pendukung LGBTQ+, komunitas yang dianggap tabu di negara mayoritas Muslim seperti Malaysia.

Ia menyebut sang vokalis, Chris Martin kerap mendukung hak-hak kaum gay dan mengibarkan bendera ‘pelangi’ di setiap konser yang Coldplay adakan.

Coldplay adalah sekutu komunitas LGBTQ+. Sejak awal karirnya, Chris Martin telah mendukung hak-hak kaum gay. Dia sering mengibarkan bendera LGBT di konser Coldplay. Pertunjukan half time Super Bowl-nya dinobatkan sebagai salah satu momen LGBT terbesar oleh The Advocate,” tulisnya di Twitter, dikutip Rabu, 10 Mei 2023.

Tidak hanya itu, menurutnya poster yang diunggah Coldplay sudah menandakan keberpihakannya pada kaum LGBTQ+. Alhasil, ia meminta konser tersebut dibatalkan.

Poster tersebut jelas merupakan pengaruh LGBTQ+, harap selidiki dan batalkan konser ini,” katanya menyambung cuitan yang pertama.

Sontak, warganet langsung menanggapi cuitan kontroversial tersebut dan menuai pro kontra.

Sedihnya replies masing2. Perlekeh apa yg disampaikan. (Sungguh menyedihkan balasan mereka masing-masing. Mengabaikan apa yang dikatakan),” komentar warganet yang pro.
Cancel coldplay,” kata warganet yang pro lainnya.

eh.. ko main twiter ni pun yahudi buat.. ada masa pulak kau ye bermain twitter ni.. Dari duk sibuk smua bnda ko nak kaitkan lgbt.. Kau hidup alam mana ni. (eh.. kau main twitter, itu juga buatan yahudi..apakah kamu punya waktu untuk bermain di twitter.. Karena kamu sangat sibuk, saya ingin berbicara tentang lgbt.. Dunia seperti apa yang kamu tinggali?) kata netizen yang kontra.

Diprotes Politkus


Source: New Strait Times

Bukan cuma warganet, perdebatan konser Coldplay juga ditimbulkan dari politikus Malaysia. Seorang pemimpin PAS (Partai Islam Se-Malaysia) hari ini mempertanyakan keputusan pemerintah yang mengizinkan Coldplay menggelar konser live di Malaysia.

Dalam sebuah posting Facebook, Anggota Panitia Kerja Pusat PAS, Nasrudin Hassan mempertanyakan apakah keputusan pemerintah untuk mengizinkan band rock Inggris untuk tampil di negara itu merupakan bentuk hedonisme dan promosi budaya menyimpang di negara tersebut.

Dia juga melampirkan foto-foto Coldplay, dengan penyanyi utamanya memegang bendera lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT), dan mendesak pemerintah untuk membatalkan konser tersebut.

Apakah ini berarti pemerintah ingin mempromosikan hedonisme dan budaya menyimpang di negara ini?” ujarnya hari ini, dilansir dari New Strait Times.

"Saya menyarankan agar konser di Malaysia dibatalkan karena tidak membawa manfaat bagi negara, ras, dan agama (dalam negeri)," tambahnya lagi terhadap rencana konser Coldplay di Malaysia.(bbi)

Topik Terkait