IntipSeleb Barat – Maiya Deviatkova yang dikenal sebagai Maiya merilis single terbarunya 'Bleed For Me' melalui Sinjitos Collective. Pernyanyi yang juga berprofesi sebagai Model ini memang sudah sejak lama berkarir di Indonesia.
Maiya mengakui cinta dengan Indonesia sehingga dirinya memilih untuk berkarir di negara ini. Seperti apa cerita dari Maiya soal single barunya ini? Berikut artikelnya.
Sudah Menulis Lagu Sejak Lama
Maiya memang bukan pendatang baru di industri hiburan Tanah Air. Dia sudah sempat merilis single berjudul 'Touched' pada tahun 2021 dengan dua versi remix yang dibagikan di tahun 2022.
"Sebenarnya saya pertama kalo nulis lagu itu saya masih muda waktu umur 14 tahun saya sebenarnya ingin menjadi musisi ya kalau model itu udah ada dari diri saya sendiri dari dulu, saya mau keluar dari situ sekarang saya mau memulai karir di musik," kata Maiya kepada awak media di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.
Dalam penggarapan lagunya ini Maiya bekerjasama dengan produser dan co-writer Joseph Saryuf (Iyub). Bleed For Me, membawak kesan glamor dan gemerlap, lagu ini bercerita tentang kompromi dan pengorbanan dalam relasi cinta.
"Tentang dua orang sedang berusaha move on satu sama lain. Cara bagaimana mereka keluar dari hububgan ini. Ini buka soal peperangan diri tapi soal bagaimana orang itu bisa berjuang untuk dirinya sendiri," katanya.
Iyup menggunakan pendekatan yang menarik dengan mengikuti perkembangan kedewasaan Maiya sebagai seorang seniman, musisi, dan storyteller.
“Musik elektronik dengan soul, dengan bassline soul dan funk yang groovy serta elemen akustik yang kental," ucap Iyub.
Nyaman di Indonesia
Maiya tidak bisa memungkiri jika Indonesia telah membuat dirinya nyaman. Sehingga meski kontraknya sebagai model telah usai dia tetap memilih untuk berkarir di Indonesia.
"Saya merasa sangat nyaman disini, sebelumnya saya punya kontrak kerja di sini selama 3 bulan," katanya.
Bleed For Me juga sudah dirilis dalam bentuk Music Video. Dalam video ini memperlihatkan pesona dari Maiya yang glamor. Dia bermain dengan cahaya yang sesekali meredup dan menjadi terang, mengelilinginya dengan ragam warna dan corak yang seakan-akan menyoroti representasi dirinya. Music video itu kental dengan nuansa retro futuristik dan editing grainy era 70-an.