IntipSeleb Barat – Pangeran Harry tiba-tiba pulang kampung ke Inggris. Tanpa ditemani Meghan Markle, adik Pangeran William itu hadir di Pengadilan Tinggi Inggris bersama penyanyi Sir Elton.
Kemunculan Pangeran Harry di Pengadilan Tinggi untuk melanjutkan gugatannya kepada Daily Mail yang mengusik privasinya. Seperti apa? Simak artikelnya!
Penampilan Mengejutkan Pangeran Harry di Inggris
Source: BBC
Pangeran Harry secara tak terduga muncul di Pengadilan Tinggi London. Suami Meghan Markle itu menghadiri persidangan mengenai gugatannya terhadap penyadapan telepon dan pelanggaran privasi.
Menurut laporan BBC, Pangeran Harry tak sendiri. Ia merupakan salah satu dari sekian banyak selebritis hingga nama terkemuka yang menggugat Associated Newspapers. Harry bergabung dengan Sir Elton John di ruang sidang.
Pangeran Harry mengklaim kecurigaan dan paranoia yang dialaminya disebabkan oleh publikasi beberapa artikel oleh Daily Mail. Tapi, Daily Mail menyangkal semua klaim yang ditujukan kepadanya.
Pangeran Harry tiba di Pengadilan Tinggi pada Senin pagi 27 Maret 2023 waktu setempat, sedangkan Sir Elton John bergabung di persidangan pada siang hari. Keduanya juga ditemani oleh Sadie Frost, Liz Hurley, dan orang-orang yang menguggat Daily Mail.
Rincian Detail Gugatan Pangeran Harry kepada Daily Mail
Pada tahun lalu, Pangeran Harry melayangkan gugatan hukum kepada Daily Mail, Mail on Sunday, dan Mail Online. Gugatan tersebut menuding Associated Newspapers Limited (ANL) terlibat dalam berbagai cara kegiatan kriminal untuk mendapatkan informasi tentang tokoh-tokoh terkenal selama bertahun-tahun.
Sir Elton John, Elizabeth Hurley, Sadie Frost, David Furnish dan Doreen Lawrence merupakan penggugat lainnya di balik gugatan hukum tersebut. Mereka mengklaim sebagai korban dari aktivitas kriminal yang menjijikkan dan pelanggaran privasi yang parah.
Pangeran Harry, Sir Elton John, Elizabeth Hurley, Sadie Frost, David Furnish dan Doreen Lawrence menuduh Daily Mail dkk menyewa mata-mata atau penyelidik swasta untuk melakukan tindakan yang melanggar hukum seperti menanam alat penyadap di rumah dan mobil dan merekam panggilan pribadi.
Mereka juga menuding Daily Mail membayar pejabat polisi yang korup untuk mendapatkan informasi orang dalam, terlibat dalam peniruan untuk mendapatkan catatan medis, meretas rekening bank, dan transaksi keuangan dengan cara-cara terlarang. (prl).