“Dia bilang dia punya hak untuk menjual sesuatu miliknya, sesuatu yang memiliki banyak nilai finansial,” kata Paris mengenang video yang dirilis pada tahun 2004 itu.
“Nilai lebih dari privasi saya, tentu saja. Martabat saya. Masa depan saya. Rasa malu, kehilangan, dan teror yang nyata melanda saya,” sambungnya.
Baca Juga :
Usai video itu dirilis, hubungan Paris dengan orang tua dan keluarga yang berusaha ia bangun langsung runtuh begitu saja.
“Ibuku baru saja merebahkan diri ke tempat tidur dan tetap di sana. Ayah saya, dengan wajah merah dan geram, bekerja di telepon, menelepon pengacara, menelepon dokter pemintal, mencoba membantu saya mengumpulkan harapan untuk mengendalikan kerusakan," pungkas Paris Hilton terkait video pornonya kala itu. (jra)