IntipSeleb Film – Paramount Pictures dan 20th Century Studios mempersembahkan A Lightstorm Entertainment Production, versi remaster dari film Titanic. Hal ini sekaligus untuk merayakan hari jadinya yang ke-25.
Film pemenang multi-Academy Award ini pun akan kembali tayang di Bioskop mulai hari ini, Rabu, 8 Februari 2023. Seperti apa informasi lengkapnya? Berikut artikelnya.
Dirilis Ulang Versi Remaster
Film Titanic yang disutradarai oleh James Cameron akan dirilis ulang ke bioskop dalam 3D 4K HDR dan high-frame rate. Film yang dibintangi oleh Leonardo DiCaprio dan Kate Winslet memang menjadi salah satu drama terbaik sepanjang masa.
Kisah romantis dan epik dari Jack Dawson dan Rose DeWitt Bukater bisa kembali disaksikan dalam bentuk yang lebih baik.
Film ini berlatarkan pelayaran perdana naas 'unsinkable' Titanic yang 'tidak dapat tenggelam'. Yang pada masa itu merupakan objek bergerak terbesar yang pernah dibuat.
James Cameron menyampaikan jika pencapaian sinematiknya di Titanic ke dunia 3D bukanlah hal yang sulit untuk dipikirkan. Memang pada saat itu, Cameron dianggap sebagai penggerak dunia film Hollywood kearah yang lebih baik terutama dengan teknologi 3D.
“Saya selalu merasa bahwa teknologi yang semakin maju memberikan ruang lebih untuk perkembangan teknologi 3D,” jelas Cameron dalam keterangan yang diterima IntipSeleb.
“Saya selalu percaya bahwa penggunaan terbaik dari 3D adalah untuk lebih melibatkan pemirsa sepenuhnya, untuk menarik mereka langsung melalui layar ke dalam momen dengan karakter," sambungnya.
Sinopsis Titanic
Titanic bercerita tentang Rose DeWitt Bukater (Kate Winslet) yang merupakan seorang wanita Amerika kelas atas berusia 17 tahun yang terkurung dalam ekspektasi masyarakat Edwardian.
Begitu dia bertemu dengan seorang penumpang berjiwa bebas bernama Jack Dawson (DiCaprio), ia membuka matanya ke dunia yang belum pernah ia temui sebelumnya, dan mereka memulai kisah cintanya.
Tidak ada apa pun yang dapat menghalangi Rose dan Jack, bahkan sesuatu yang tak terbayangkan seperti tenggelamnya Titanic. Namun hal itu yang justru memisahkan mereka dan membawa lebih dari 1.500 orang ke kematian di perairan Atlantik Utara. (rgs)