IntipSeleb Barat – Elon Musk melayangkan kecaman kepada The Alliance for Securing Democracy atau kelompok advokasi keamanan nasional juga Hamilton 68 yang disebut-sebut sebagai bot Rusia.
Lebih lanjut, Elon Musk menjelaskan maksud dari tindakannya dengan menggunakan perumpamaan membuat buku anak-anak tentang membenarkan kegagalan politik di media dan pemerintah berjudul ‘Setiap Orang yang Tidak Aku Setujui Adalah Rusia’. Berikut informasi selengkapnya melalui ulasan di bawah ini.
Elon Musk 'Marah'
Pada Jumat lalu, Matt Taibbi yang dikenal sebagai jurnalis mengungkap bahwa dasbor Hamilton 68 dengan sengaja diberi klaim yang salah untuk akun orang Amerika asli sebagai bot Rusa.
Dilansir dari Russia Today, alat yang digunakan disebut-sebut telah mendeteksi lebih dari ratusan akun yang dituding memiliki keterkaitan dengan Kremlin agar memberi Barat pandangan tentang operasi pengaruh Rusia.
Media Barat digadang-gadang memanfaatkan Hamilton 68 sebagai sumber sampai alat untuk publikasi akademik yang mengklaim bahwa bot Rusia mendorong teori konspirasi dan mempromosikan istilah deep state serta tagar #ReleaseTheMemo, #SchumerShutdown, #AlabamaSenateRace, dan #ParklandShooting.
Langsung Dianalisis
Lebih lanjut, File Twitter menuturkan bahwa karyawan platform media sosial saat ini tengah menganalisis tudingan bot Rusia Hamilton 68 demi membuktikan apakah akun tersebut 'bukan Rusia' atau orang-orang yang tinggal di Amerika Serikat, Kanada, dan Inggris.
"Itu adalah penipuan. Alih-alih melacak bagaimana 'Rusia' mempengaruhi sikap Amerika, Hamilton 68 hanya mengumpulkan beberapa akun yang sebagian besar nyata, sebagian besar Amerika, dan menggambarkan percakapan organik mereka sebagai rencana Rusia,” tulis Matt Taibbi.
Sementara itu, ASD juga masih mempertahankan dasbornya dari tudingan-tudingan yang menyebar, serta menegaskan bukan merupakan alat yang disalahpahami media.
Kendati begitu, anggota komite sempat menduga bahwa Hamilton 68 masuk ke dalam jajaran akun yang digunakan Moskow untuk mendeteksi FBI, menyerang Presiden Amerika Serikat, serta mengkritik berbagai berita.