Foto : Instagram/@taylorswiftlover

IntipSeleb – Taylor Swift kembali bermasalah dengan mantan label rekamannya, Big Machine. Baru-baru ini, Taylor mengetahui bahwa Big Machine telah merilis video penampilannya tanpa izin terlebih dahulu. Alhasil, pelantun lagu Lovers itu langsung melayangkan sindiran di akun Instagram.

Ini bukanlah yang pertama kali Taylor dan label rekamannya berseteru. Beberapa waktu lalu, Taylor juga pernah menyindir manajer musiknya yakni Scotter Braun ke dalam video musik terbaru berjudul The Man. Yuk intip ada apa lagi dengan Taylor Swift!

Baca Juga: Taylor Swift Tanggapi Rekaman Telepon Kanye West yang Bocor ke Publik

Kecam Big Machine

Sumber foto: people.com

Beberapa jam yang lalu, Taylor Swift kembali berkoar-koar di media sosial bahwa ia telah dikhianati oleh mantan label rekamannya. Rupanya label rekaman tersebut merilis album pertunjukkan langsung bertajuk Live From Clear Channel Stripped 2008. Namun, hal itu tidak diketahui oleh Taylor dan ia mendapatkan kabar itu dari para penggemar setianya.

“Hai teman-teman. Aku ingin berterima kasih kepada penggemarku karena membuat aku sadar bahwa bekas label rekaman mengeluarkan album pertunjukan live-ku malam ini. Rekaman ini dari pertunjukan radio 2008 yang aku lakukan ketika masih berusia 18 tahun. Big Machine mencantumkan tanggal rilis 2017, tapi album ini rilis di tengah malam ini,” tulis Taylor di Instagram pada Jumat, 24 April 2020.

Tanpa Persetujuan

Sumber foto: people.com

Perempuan 30 tahun ini mengatakan bahwa perilisan video itu tidak pernah disetujui olehnya. Taylor juga menganggap bahwa mereka melakukan hal ini semata-mata untuk uang dan tidak sadar telah melakukan keresahan di tengah pandemi virus corona (COVID-19).

“Aku selalu jujur ​​dengan kalian tentang hal-hal ini. Jadi aku hanya ingin memberi tahu kalian bahwa rilis ini tidak disetujui olehku. Menurutku ini adalah kasus keserakahan yang tak tahu malu pada masa virus corona. Sangat tidak keren,” lanjutnya.

Selama hampir satu tahun, Taylor telah berbicara blak-blakan tentang penghinaannya atas kesepakatan bisnis antara label rekamannya dan manajer Scooter Braun. Misalnya saja pada Juli 2019 lalu, penyanyi Amerika ini menyebut akuisisi Scooter atas Big Machine adalah skenario kasus terburuk di hidupnya.

Hingga saat ini perwakilan label rekaman itu belum menanggapi kasus ini. Tetapi menurut People, sumber terdekat dengan Big Machine mengungkapkan bahwa album itu bukanlah rilis terbarunya melainkan cara mereka untuk menghibur penggemar.

“Semua yang dilakukan adalah untuk menyediakan musik melalui YouTube sejak 2008 dan mendistribusikannya ke layanan streaming sehingga penggemar dapat menikmatinya dimanapun. Ini adalah praktik standar,” ujar sumber tersebut.

Topik Terkait