IntipSeleb Barat – Film Avatar yang kedua yakni Avatar: The Way of Water ternyata terinspirasi dari suku yang ada di Indonesia. Salah satunya yakni suku Bajo yang tersebar di Kalimantan hingga Nusa Tenggara.
Sandiaga Uno selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif membagikan fakta tersebut. Penasaran bagaimana selengkapnya? Yuk, simak artikel selengkapnya di bawah ini!
Film Avatar Terinspirasi dari Suku di Indonesia
Sandiaga Uno selaku Menparekraf membagikan fakta keindahan alam dan suku di Indonesia yang menjadi inspirasi dari sutradara film Avatar yang kedua. Diketahui, James Cameron menyebutkan bahwa gilm Avatar: The Way of Water itu terinspirasi dari suku Metkayina yang juga berasal dari suku di Indonesia.
Dalam wawancaranya bersama National Geographic, Cameron mengungkapkan bahwa telah melakukan sejumlah riset untuk membuat klan penguasa laut, Metkayina.
"Kami melihat pada budaya Polynesian, budaya dari jual beli kano. Kami memutuskan tak membuat kano yang berbeda dengan milik warga lokal," ungkap Cameron dilansir dalam Instagram @sandiuno, pada Rabu, 21 Desember 2022.
James Cameron juga mengakui bahwa dirinya terinspirasi tentang Metkayina yang juga berasal dari salah satu suku di Indonesia yakni Suku Bajo.
"Ada manusia di Indonesia yang masih tinggal di rumah perahu. Kami melihat pada hal-hal seperti itu dan kami melihat beberapa desa dengan jalur air,” ucap James Cameron.
Suku Bajo di Indonesia
Diketahui, suku Bajo dikenal sebagai komunitas yang tangguh di laut. Bahkan suku Bajo memiliki kemampuan di atas rata-rata ketika menyelam tanpa menggunakan peralatan.
Sehingga, anggota Suku Bajo disebut mampu bertahan hingga 13 menit di dalam laut bahkan dengan kedalaman mencapai 60 meter. Selain itu, sejumlah penelitian menyebutkam telah terjadi mutasi pada kondisi biologis masyarakat Bajo. Ternyata ukuran limpa suku Bajo disebut lebih besar dibanding ukuran pada umumnya sehingga mampu lebih lama berada di dalam laut.
Di Indonesia, suku Bajo tinggal di sejumlah wilayah antara lain: Kalimantan Timur (Berau dan Bontang), Kalimantan Selatan seperti di Kota Baru, Sulawesi Selatan di Selayar, Sulawesi Tenggara di Gorontalo, Nusa Tenggara Barat dan Timur (Kepulauan Boleng, Seraya, Longos, dan Komodo) dan di Sapeken juga Sumenep di Madura. (bbi)