Menurut Cinema Blend, film yang disutradarai oleh Chris Sanders ini membutuhkan waktu yang lama dalam proses produksi. Namun, Chris merasa sangat bahagia karena ia akan bekerja dengan Terry Notary. Terry yang berperan sebagai protagonis dalam film ini pun dapat setiap hari bertukar pikiran dengan sang sutradara selama di lokasi syuting.
“Bukan hanya penghalang yang kita diskusikan dan bekerja untuk itu, namun ini juga termasuk karakter Buck mengenai emosinya sewaktu-waktu dan kami juga berbicara mengenai bagaimana perasaannya dan bagaimana nanti reaksinya. Jadi, ketika kami duduk bersama animator kita akan mengelaborasi dengan adegan di lokasi syuting,” ujar Chris Sanders menceritakan kerja sama dengan Terry Notary.
Bukan Anjing Sungguhan
Sumber foto: indiewire.com
Buck bukanlah anjing sungguhan. Karakter itu dibuat dengan efek CGI untuk tidak mengambil resiko karena menempatkan hewan yang nyata ke dalam film dan menjadi karakter utama. Beberapa komentar dari para kritikus film mulai bermunculan di internet dan banyak dari mereka yang menyayangkan film ini. Menurut Fast Company, efek CGI tidak dirender dengan baik dan cukup melelahkan audiensi.
Namun, masih banyak yang mengatakan film ini sangat apik dan menegangkan. Organisasi PETA bahkan memuji film ini dan mereka tidak pernah mendukung hewan-hewan yang diajak untuk syuting film.