Foto : Instagram/@kobebryant

IntipSeleb – Kobe Bryant dan putrinya, Gianna meninggal dalam kecelakaan helikopter di Calabasas, California pada Minggu, 26 Januari 2020 sekitar pukul 9.40 pagi waktu setempat. Keduanya hendak menonton pertandingan basket di Mamba Academy.

Bukan hanya masyarakat Amerika saja yang merasa kehilangan sosoknya, namun di Indonesia sendiri nama Kobe masih tetap menjadi sorotan. Kobe meninggal di usia 41 tahun meninggalkan istri, Vanessa Laine Bryant dan tiga putri lainnya, Berikut ini kondisi terkini dari proses evakuasi jasad Kobe Bryant, sang anak dan tujuh korban lainnya.

Baca Juga: Fakta Kematian Kobe Bryant, Kronologi dan Pesan Terakhir Jadi Sorotan

Kesulitan Evakuasi

Sumber foto: latimes.com

Helikopter yang ditumpangi oleh Kobe Bryant dan delapan orang lainnya ini berangkat pada Minggu pukul 09.06 pagi waktu setempat dari Bandara John Wayne. Belum sejam penerbangan, pihak berwajib telah mendapatkan panggilan darurat bahwa sebuah benda jatuh di dekat Las Virgenes Road di Calabasas. Menurut LA Times, kecelakaan tersebut telah menyulut kebakaran hutan seluas seperempat area dengan medan yang sangat curam. 

Sebanyak 56 pemadam kebakaran dan paramedis telah dikirim ke tempat kejadian tersebut untuk membantu mengevakuasi korban dan memadamkan api. Menurut laporan, helikopter tersebut mengandung bahan-bahan kimia yang sulit untuk dipadamkan.

“Petugas pemadam kebakaran kami mendaki ke lokasi kecelakaan dengan peralatan medis dan saluran selang untuk memadamkan api di lahan dan helikopter. Kebakaran tersebut mengandung magnesium, yang sangat sulit bagi petugas pemadam kebakaran untuk dipadamkan karena magnesium bereaksi dengan oksigen dan air,” ujar Kepala Pemadam Kebakaran, A. Daryl Osby.

Perlu Waktu Untuk Memulihkan Jenazah

Sumber foto: latimes.com

Pihak berwenang mengatakan bahwa perlu beberapa hari untuk memulihkan jenazah dari lokasi kecelakaan. Sheriff Alex Villanueva dari Los Angeles mengungkapkan bahwa helikopter yang ditumpangi oleh Kobe dan anaknya jatuh di di daerah yang memiliki medan yang kasar dan bahkan sangat bahaya untuk dijangkau oleh petugas darurat.

Tim medis juga mengatakan hal yang sama bahwa Kobe dan beberapa korban lainnya masih belum bisa dievakuasi dari lokasi kecelakaan. Namun, mereka akan tetap berusaha dengan sebaik-baiknya agar keluarga korban bisa sedikit tenang dengan berita duka ini.

“Kami akan melakukan pekerjaan kami dengan seksama, cepat dan penuh kasih sayang. Kami melakukan segala sesuatu yang kami bisa untuk mengonfirmasi identifikasi dan memberikan keterangan langsung pada pihak keluarga,” ujar Dr. Jonathan R. Lucas, Kepala Paramedis dikutip dari New York Times.

Kobe Bryant Terbang di Waktu Yang Buruk

Sumber foto: latimes.com

Kobe dikabarkan akan pergi untuk melatih basket di Akademi Olahraga Mamba di Thousand Oaks, California. Suami dari Vanessa Bryant ini, terbang bersama putri kedua mereka dan keluarga teman Gianna dalam satu helikopter yang sama. Namun, cuaca kala itu tidak memenuhi standar penerbangan karena tertutup oleh kabut.

“Kecelakaan itu lebih mungkin disebabkan oleh cuaca buruk daripada masalah mesin atau mekanik,” ujar Kurt Deetz atau mantan pilot Island Express Helicopters yang dulu pernah menerbangkan Kobe Bryant.

Tak hanya itu, jika dilihat dari catatan penerbangan, helikopter Sikorsky S-76 melaju dengan cepat sebelum akhirnya menabrak lereng. Hingga saat ini, pihak berwajib masih berusaha untuk mengambil jasad Kobe Bryant dan yang lainnya dari lokasi kejadian.

Topik Terkait