Lebih jauh lagi ia akui bahwa semakin tua ia berpikir banyak hal tentang anak-anak. Billie Eilish bahkan hingga memikirkan bagaimana caranya merawat anak-anaknya kelak agar mau mendengarkan dirinya.
"Semakin tua saya, semakin saya mengalami banyak hal, saya hanya berpikir, uuggh, apa yang akan saya lakukan ketika anak saya berpikir bahwa ini adalah hal yang benar untuk dilakukan dan saya, seperti, tidak, itu tidak benar. ! Dan mereka tidak mau mendengarkan saya," Lanjut Billie Eilish lagi.
Kepada Sunday Times, ia juga mengungkapkan ketakutannya akan serentetan penembakan di sekolah baru-baru ini yang terjadi di Amerika Serikat. Penyanyi wanita itu terus mengatakan bahwa anak-anak tidak boleh pergi ke sekolah dengan ketakutan. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa tidak benar bagi anak-anak yang pergi ke sekolah harus menghadapi pengalaman traumatis yang mengubah hidup.
Akui Sempat Depresi Hingga Kewalahan dengan Sindrom Tourrete
Dilansir dari Mirror, Billie Eilish juga mengakui bahwa dia menjadi depresi selama ketenarannya ketika masa penyususnan album debutnya yang berjudul "When We All Fall Asleep, Where Do We Go?". Album ini dirilis kala ia berusia 17 tahun pada tahun 2019.
"Saya benar-benar tidak menyukai (kesuksesan saya) selama beberapa tahun." Ujarnya dalam sebuah Podcast Telekom Electronic Beat