Tak hanya terkenal karena saleh, Carlo Acutis juga pandai menggunakan aplikasi komputer. Selayaknya remaja masa kini, ia gemar bermain game. Saat usianya menginjak 11 tahun, Carlo Acutis membuat situs website berupa pameran mukjizat Ekaristi dan penampakan Maria secara online. Kini laman buatan Carlo telah dinikmati seluruh dunia.
Setahun setelah membuat situs tersebut, Carlo Acutis didiagnosis mengidap leukemia. Namun, penyakitnya tidak membuat Carlo Acutis menyerah. Bahkan, ia mempersembahkan sisa hidupnya untuk agama Katolik.
“Saya mempersembahkan semua penderitaan yang akan saya derita untuk Tuhan, untuk Paus, dan Gereja,” tuturnya dilansir Catholic News Agency.
Tindakan Carlo Acutis yang menyebarkan agama Katolik melalui internet membuat Paus Frasiskus tergerak untuk memberikan gelar Beato kepadanya. Lantaran, kreativitas yang dipadukan dengan jejaring sosial membuat nilai-nilai Injil semakin indah.