Peramal memberitahu Hurrem bahwa Cihangir membayar dosa orang lain dengan penyakitnya. Hurrem marah dan mengusir peramal itu.
Baginda Suleiman mengizinkan Aybige pergi ke Krimea diantar oleh Balibey. Nigar pulang untuk bertemu dengan Ibrahim.
Nigar tinggal bersamanya semalaman, dan cinta mereka semakin kuat. Ternyata Matrakci sengaja masuk ke kelompok para Teke agar menjadi mata-mata Ibrahim mengetahui setiap langkah Efendi Hazretleri.
Hurrem menyarankan Aybige untuk melarikan diri bersama Bali Bey. Efsun mengaku kepada Hurrem bahwa dia mencintai Mustafa dan tidak bisa membunuhnya.
Hadija menginterogasi Ibrahim karena tidak bermalam di rumah. Ibrahim beralasan ada kerjaan yang harus diselesaikan.
Suleiman membawa Chiangir untuk melakukan pengobatan pada tulang belakangnya. Mustafa mengetahui dari Sumbul Aga bahwa Efsun sedang hamil.
Mustafa meminta Sumbul Aga untuk tidak memberitahu siapapun. Saat berlayar di kapal, Aybige dan Bali Bey mengungkapkan perasaan mereka satu sama lain.