Jepang – Tokyo, ibu kota Jepang yang terkenal dengan disiplin dan etiketnya, baru saja diguncang oleh aksi kampanye paling kontroversial dalam sejarah pemilihan gubernur. Uchino Airi, membuat kehebohan dengan kampanye yang tidak biasa dalam politik.
Dalam pidato yang disiarkan di televisi nasional, Uchino membuat kejutan besar dengan melepas pakaian dan tampil hampir telanjang. Seperti apa aksi yang dilakukan olehnya? Yuk intip di bawah ini.
Kampanye yang Mengejutkan
Dalam upayanya untuk menarik perhatian para pemilih, Uchino Airi memulai pidatonya dengan cara yang biasa berbicara tentang visi dan misinya untuk Tokyo. Namun, beberapa menit setelah berbicara, Uchino mulai membuka kancing blusnya di depan kamera. Aksi ini tentu saja membuat para penonton di rumah dan di studio terkejut.
"Apakah kalian pikir saya seksi?" tanya Uchino dengan senyum menggoda sambil melanjutkan aksinya.
Dia bahkan mengundang para pemirsa untuk menambahkannya di aplikasi perpesanan LINE, menjanjikan untuk merespons setiap pesan secara pribadi. Setelah membuka kancing blusnya, Uchino melanjutkan pidatonya dengan mengenakan tube top berwarna nude, menambahkan sentuhan dramatis pada kampanyenya.
Reaksi Publik dan Media Sosial
Tentu saja, aksi Uchino Airi langsung menjadi viral. Klip dari pidato tersebut menyebar cepat di internet, menarik lebih dari 4 juta penayangan dalam waktu singkat. Bahkan, satu unggahan yang hanya menampilkan gambar Uchino dalam tube top telah ditonton lebih dari 18 juta kali. Media sosial dipenuhi dengan komentar dari netizen yang kebingungan dan terkejut.
"Saya tidak percaya ini terjadi di Jepang," tulis seorang pengguna Twitter.
"Ini sangat memalukan," komentar yang lain.
Banyak yang mempertanyakan bagaimana acara seperti ini bisa diizinkan tayang di televisi nasional, dan ada juga yang mengkritik Uchino karena mempermalukan institusi politik.
Sementara aksi Uchino Airi telah berhasil mendapatkan perhatian besar, banyak yang bertanya-tanya apakah strategi ini akan berdampak positif pada kampanyenya. Apakah pemilih akan melihat Uchino sebagai kandidat yang berani dan inovatif, ataukah mereka akan menganggapnya sebagai seorang yang tidak serius dan hanya mencari sensasi?