Di sana juga menceritakan karakter Duryodhana yang gambarkan sisi gelap pemilik kekuasaan, tanpa mempedulikan etika. Hal itu memberi cerminan untuk tidak menjadi penguasa yang ditaktor.
Ajak Penonton untuk Merenung
Melalui intrik, tragedi, dan kebijaksanaan yang terkandung dalam ‘Mahabharata’, kita diajak merenung dan memikirkan bagaimana kita, sebagai pemimpin dan masyarakat, dapat merangkai jalinan etika politik dan kekuasaan untuk mewujudkan tatanan yang adil dan harmonis.
Kisah Mahabharata yang didasarkan pada epos India kuno, menceritakan tentang pertarungan antara Pandawa dan Kurawa untuk memperebutkan takhta Hastinapura. Cerita ini dimulai dengan Pandu yang meninggalkan Hastinapura bersama Kunti dan Madri, meninggalkan Dhritarashtra sebagai penjabat raja. Konflik dan intrik mulai terjalin ketika Shakuni, paman dari Kurawa, menghasut Suyodhan (Duryodhana) untuk membenci Pandawa, terutama Yudistira, Bhima, dan Arjuna.
Konflik ini semakin memanas dengan kelahiran lima anak Pandu dan seratus anak Dhritarashtra. Kunti, istri Pandu, menggunakan anugerah dari Rishi Durvasa untuk melahirkan Yudistira, Bhima, dan Arjuna dari para dewa. Sementara itu, Madri, istri kedua Pandu, diberkahi dengan Nakula dan Sahadewa oleh Ashwini Kumars.
Penasaran dengan kisah lengkapnya? Saksikan series India Mahabharata segera di ANTV Rame Juaranya Series India Gak Ada Lawan.