Foto : Instagram/motaz_azaiza

Palestina Jurnalis Palestina, Motaz Azaiza mengeluarkan emosinya lantaran Tanah Airnya dibombardir Israel dalam upaya genosida. Salah satu jurnalis pemberani asal Gaza itu, mengecam orang-orang yang diam saja terhadap kekejaman ini.

Motaz Azaiza bahkan bak sedang menunggu kematiannya yang disebabkan oleh Israel. Berikut ungkapan Motaz Azaiza, jurnalis Palestina, saat awal tahun baru 2024 ini.

Motaz Azaiza Kecam Orang-orang yang Diam atas Genosida kepada Palestina

Motaz Azaiza memiliki pesan memilukan saat pergantian tahun baru. Tak merayakan tahun baru, jurnalis kelahiran Gaza ini mengecam orang-orang yang tak berguna.

Kata Motaz Azaiza, semua orang tidak berguna karena tanpa rasa malu melihat satu per satu warga Palestina dibunuh. Motaz bak mengisyaratkan banyaknya pihak yang diam saja atas kekejaman Israel kepada Palestina.

“Kalian semua tidak berguna. Tanpa rasa malu menyaksikan kami terbunuh satu per satu,” cuit Motaz Azaiza melalui akun X, dilansir IntipSeleb pada Senin, 1 Januari 2024.

Oleh karena itu, Motaz Azaiza kini bak menunggu gilirannya untuk dibunuh Israel. Kalau hal itu terjadi, Motaz yakin banyak orang tidak akan melakukan apapun.

“(Sekarang) akan menunggu giliranku untuk dibunuh oleh Israel. Dan percayalah, kamu tidak akan melakukan apapun,” tandas Motaz.

Baru Kehilangan Sahabat

Ketika seluruh dunia merayakan pergantian tahun baru, Motaz Azaiza justru kehilangan salah satu sahabatnya yang bernama Ahmed Ismail. Menurut keterangannya, Ahmed tewas karena serangan Israel, yang juga menghancurkan sejumlah bangunan. Sebelum tewas, Ahmed sedang mengisi wadah air.

“Istirahatlah dengan tenang sobat. Jiwa terindah, orang paling penyayang yang pernah dienal. Ahmed Ismail @AJ_Looped sedang mengisi wadah air ketika artileri Israel menembaki rumahnya dan lingkungan sekitarnya,” ungkap Motaz.

“Serangan artileri tersebut menewaskan teman saya dan menghancurkan sejumlah bangunan di sekitarnya,” simpulnya.

Motaz Azaiza adalah jurnalis fotografer Palestina dari jalur Gaza, tepatnya dari Kamp Deir al-Balah. Ia mulai terjun di bidang jurnalisme sejak tahun 2014. Motaz mendapatkan pengakuan atas karyanya selama serangan Israel kepada Palestina dengan dinobatkan sebagai Man of the Year oleh majalah GQ Middle East.

Topik Terkait