IntipSeleb – Film klasik Bollywood, 'Kuch Kuch Hota Hai', yang disutradarai oleh Karan Johar, telah menjadi ikon dalam sejarah sinematik sejak rilisnya pada tahun 1998.
Meski dianggap sebagai film yang timeless, ternyata produksi ini tidak luput dari masalah.
Seiring berjalannya waktu, film ini menerima kritik karena penggambaran maskulinitas yang kontroversial dan stereotip, serta gagasan yang terbatas mengenai perempuan. Diskusi tentang tema-tema ini pun muncul seiring berjalannya waktu.
Karan Johar, sutradara debutan yang mengarahkan 'Kuch Kuch Hota Hai', secara terbuka mengakui kekurangan film ini.
Dalam Festival Film India di Melbourne tahun 2019, Johar menceritakan momen kritis ketika aktris veteran Shabana Azmi menyampaikan kekecewaannya.
Azmi, dengan semangatnya, mengkritik film ini karena representasi yang ditampilkan di layar.
"KKHH adalah film yang paling tidak tepat secara politis," ungkap Johar, mencerminkan reaksi Azmi.
Kritik ini terutama terkait dengan stereotip yang terkait panjang rambut dengan daya tarik seorang perempuan.
Sutradara muda ini dengan tulus mengakui kritiknya dan bahkan meminta maaf kepada Azmi, mengakui kesalahan dalam penggambaran karakter dan ideologi film tersebut.
"Saya tahu Anda benar," kata Johar.
Mengulas lebih lanjut, Johar berbagi cerita menarik tentang proses casting film ini. Tanpa memiliki naskah, ia menawarkan film kepada Shah Rukh Khan hanya dengan sebuah adegan untuk menarik minat aktor tersebut.
Meskipun ada penolakan awal dari aktris-aktris ternama seperti Tabu, Urmila Matondkar, dan Aishwarya Rai, Johar mengingat kembali proses casting Rani Mukerji yang akhirnya terwujud berkat rekomendasi dari Aditya Chopra.
Mengungkap cerita di balik layar ini memberikan pandangan yang lebih dalam tentang perjalanan 'Kuch Kuch Hota Hai' dan bagaimana sutradara dan timnya menanggapi kritik yang muncul setelah bertahun-tahun rilis. Sebuah pengakuan jujur yang menunjukkan bahwa bahkan film ikonik sekalipun tidak lepas dari refleksi dan pertumbuhan.