IntipSeleb – Jay Chou baru saja merilis lagu terbaru berjudul Won't Cry. Uniknya, khusus untuk musik video lagu tersebut dibuat sebuah kedai bubble tea bernama Machi Machi.
Penggemar bisa menjajal minuman khas Taiwan yang sedang hits tersebut. Tapi apa jadinya kalau minuman itu mencapai harga Rp800 ribuan per gelas, masih berminat untuk beli?
Saking laris dan susahnya untuk mendapatkan segelas minuman Machi Machi, muncul lah calo yang mungkin niatnya untuk mempermudah penggemar mendapatkan produk yang dijual terbatas ini, tapi harganya bisa bikin kantong jebol!
Harga tak masuk akal
sumber:Instamag
Dilansir dari AsiaOne pada Senin 30 September 2019, sejak dibuka Selasa lalu, para calo ini sudah menetapkan harga sebesar S$58 atau sekitar Rp500 ribu per gelas, padahal di dalam toko, minuman ini dijual hanya sekitar US$2.50 hingga US$6.20 atau sekitar Rp25 ribu hingga Rp63 ribu.
Sebenarnya wajar jika banyak penggemar Jay Chou yang penasaran dan ingin mencoba minuman yang menjadi latar lagu single Jay Chou ini, hal ini lantaran kedai pop-up bernama Machi Machi tersebut hanya buka selama delapan hari. Antrian panjang itu diperparah lagi dengan batasan penjualan minuman, sehari sebanyak 200 gelas, dimana satu orang dibatasi hanya bisa membeli satu minuman.
Kesulitan untuk mendapatkan segelas minuman bubble tea itu yang kemudian memunculkan banyaknya calo. Ada banyak pria paruh baya yang terlihat antri sejak pagi hingga beberapa blok di dekat toko ketika toko pop-up itu dibuka pertama kali di hari Selasa. Beberapa calo, atau dalam bahasa Mandarin kerap disebut 'yellow cattle' ini bahkan menerapkan tarif pada penggemar sebesar 50yuan atau sekitar Rp99ribu hanya untuk berfoto selfe dengan botol milk tea dari toko itu.
"Saat aku melintas pagi-pagi dan sudah ada cukup banyak yellow cattle di sana. Aku berbincang dengan mereka dan mereka mengatakan bahwa ada sekitar 300 orang dari kelompok mereka yang tiba hari ini. Toko padahal jelas buka saat siang, tapi mereka sudah antri sejak pagi," tulis seseorang memberi komentar.
Padahal larangan adanya yellow cattle ini telah dipasang di depan pintu toko, pihak toko juga memaksa pelanggan untuk membuka minuman sebelum pergi, mencegah terjadinya penjualan ulang, dan ada petugas polisi berpatroli di pintu masuk untuk mengusir para calo.
Inspirasi lagu Jay Chou
sumber: AsiaOne
Chou dikenal atas kecintaannya pada bubble tea, dimana dia cukup sering mengunggah minuman ini di media sosial. Lagu berjudul Won't Cry ini sudah merajai tangga lagu di China, Hong Kong dan Taiwan sejak dirilis Senin lalu. Lagu ini bercerita tentang pekerja di toko milk tea dengan bayaran rendah tapi rela bekerja lembur hanya untuk membeli kamera mahal bagi kekasihnya yang seorang fotografer.
Ada sekitar dua juta kopi lagu ini telah terjual hanya dalam waktu 25 menit di hari pertama diluncurkan, video musik untuk lagu ini sendiri mendapat kritikan karena menggambarkan steorotip dimana seorang wanita yang rela berkorban demi kekasihnya.
"Setelah beberapa tahun, video musik Jay Chou menunjukkan bahwa beberapa pria masih memimpikan dunia dimana wanita cantik rela bekerja keras untuk mendukung mimpinya," komentar seorang penulis fiksi.