Foto : Twitter/jujutsu_kaisen_

Jepang – Belum lama ini banyak penggemar mengkritik anime Jujutsu Kaisen episode 14 karena animasinya yang dianggap kurang memadai.

Hal ini membuat isu karyawan MAPPA dipaksa kerja terlalu keras seolah kerja rodi kembali disinggung penggemar. Gege Akutami pun sampai buka suara. Apa yang dikatakan penulis Jujutsu Kaisen itu?

Gege Akutami Buka Suara

Foto : YouTube/TOHO Animation

Anime Jujutsu Kaisen saat ini sedang mengadaptasi Arc Insiden Shibuya. Setelah Satoru Gojo disegel, beberapa pertempuran dimulai di berbagai tempat di Shibuya.

Salah satu pertempuran tersebut berfokus pada pertarungan para ahli Jujutsu melawan Dagon yang berujung mendapat kritik atas animasinya, dan membuat kontroversi besar seputar MAPPA kembali mencuat.

Pencipta Jujutsu Kaisen, Gege Akutami, belum lama ini memberikan komentar mengenai episode terbaru dari anime ini. Ia awalnya berterima kasih atas antusiasme terhadap episode 14 dan memuji kerja keras para animator.

Namun selanjutnya ia menyinggung soal kerja keras para animator dan berharap mereka dapat bayaran yang lebih banyak.

Terimakasih atas season dua episode 14! Ketika animasinya sangat bagus, aku hanya bisa tertawa. Aku harap orang-orang yang sudah bekerja keras untuk anime ini dapat dibayar lebih dan lebih lagi. Hanya itu yang bisa aku katakan,” tulis Gege Akutami dalam komentarnya, dilansir dari Sportskeeda pada Rabu, 1 November 2023.

Meskipun sang pencipta manga Jujutsu Kaisen tidak secara langsung mengungkapkan sikapnya terhadap MAPPA, dapat diasumsikan bahwa ia mendukung para animator dan mungkin telah mengetahui kontroversi ini melalui internet.

Isu Karyawan MAPPA Kerja Berlebihan

Foto : YouTube/TOHO animation

Baru-baru ini publik mengkritik studio animasi MAPPA karena dituding membuat para karyawannya bekerja berlebihan.

Pasalnya, MAPPA dalam waktu berdekatan memproduksi banyak anime populer dengan animasi memukau seperti Attack on Titan, Jujutsu Kaisen, hingga Chainsaw Man.

Ditambah lagi, beredar kabar bahwa MAPPA mewajibkan karyawannya untuk menandatangani Non-Disclosure Agreements (NDA). NDA tersebut adalah perjanjian agar karyawan MAPPA tidak membicarakan apapun soal lingkungan kerja.(prl).

Topik Terkait