Israel – Miss Israel 2013, Yityish titi aynaw menjadi bulan-bulanan hujatan netizen Indonesia. Dirinya berdebat dengan Whulandary, Puteri Indonesai 2013 tentang perang yang terjadi antara Palestina dan Israel.
Membela Israel dan membuat netizen Indonesia geram, yuk intip seperti apa sosok Yityish Titit Aynaw.
Sosok Miss Israel 2013 Yityish titi aynaw
Yityish "Titi" Aynaw (lahir 23 Juni 1991) adalah seorang model, tokoh televisi, dan pemegang gelar kontes kecantikan Israel yang dinobatkan sebagai Miss Israel 2013. Ia adalah orang Yahudi Ethiopia pertama dan orang Israel keturunan Afrika pertama yang memenangkan kontes tersebut.
Sebagai Miss Israel, Aynaw mewakili Israel dalam kompetisi Miss Universe 2013, meskipun ia tidak meraih posisi tertentu dalam kontest kecantikan tertentu.
Yityish Titi Aynaw kehilangan ayahnya ketika ia masih berusia 2 tahun, dan 8 tahun kemudian, ibunya juga meninggal. Bersama dengan saudaranya, Yellek Aynaw, ia pindah ke Israel untuk tinggal bersama kakek-neneknya ketika usianya dua belas tahun.
Setelah menyelesaikan sekolah menengah di Dewan Pemuda Kfar Hassidim, Aynaw bergabung sebagai Letnan di Korps Polisi Militer Pasukan Pertahanan Israel dan kemudian bekerja di sebuah toko pakaian.
Pada Maret 2013, Yityish Titi Aynaw diundang oleh Presiden AS Barack Obama dan Gedung Putih untuk menghadiri sebuah gala bersama Shimon Peres dan Obama sebagai pengakuan terhadap Israel yang memilih seorang wanita kulit hitam sebagai Miss Israel.
Miss Israel Debat dengan Puteri Indonesia
Baru-baru ini Miss Israel 2013 panen hujatabn netizen Indonesia usai berdebat dengan Puteri Indonesia 2013, Whulandary. Aynaw mempertanyakan pandangan Whulandary dengan mengingatkan bahwa banyak korban dari pihak Israel, termasuk warga yang tewas dan bayi yang diculik ke Gaza.
"Sungguh? Ya, bagaimana dengan 1400 orang Israel yang tidak bersalah yang dibunuh? Bagaimana dengan 30 bayi yang diculik ke Gaza?" tanya Yityish Aynaw.
"Saya berharap semua influencer hari ini akan cerdas tentang konflik dan tidak hanya meng-upload omong kosong yang tidak mereka pahami," kata Yityish Titi Aynaw. (bbi)