Foto : Twincitiesgeek.com

Jepang – Reki Kawahara yang merupakan penulis Sword Art Online (SAO), belum lama ini berbagi kejadian tak mengenakkan yang dialaminya. Ia tiba-tiba dikontak oleh seseorang yang anonim.

Orang tak dikenal tersebut mengaku bahwa ia adalah pengarang asli SAO dan terkejut karena karyanya diterbitkan tanpa izin. Lantas, apa yang terjadi selanjutnya?

Sword Art Online Dituding Plagiat

Source: Netflix

Reki Kawahara menceritakan lewat akun X (dahulu Twitter), bahwa suatu ketika dia dihubungi oleh seseorang yang mengklaim sebagai penulis asli dari Sword Art Online.

Apa yang menarik perhatiannya adalah reaksi dari orang yang mengklaim tersebut. Orang tersebut tidak marah, melainkan terkejut bahwa karyanya diterbitkan tanpa seizinnya. Hal ini membuat Reki merasa bingung dan tidak tahu bagaimana harus merespons.

"Beberapa waktu yang lalu, saya juga menerima pesan dari seseorang yang mengklaim sebagai penulis asli SAO. Yang mengejutkan, orang tersebut tidak marah, melainkan bingung, bertanya-tanya mengapa karyanya diterbitkan tanpa izin mereka. Saya tidak tahu bagaimana harus merespons," tulis Reki Kawahara dilansir dari Anime Hunch pada Minggu, 22 Oktober 2023.

Saat itu, Reki Kawahara ingin membuktikan bahwa SAO adalah karya orisinil yang ia buat sendiri. Namun hal tersebut diurungkan, karena dirinya menyadari bahwa membuktikan diri sebagai pencipta dan pemegang hak cipta suatu karya lebih rumit daripada yang dibayangkan.

"Pada saat itu, saya menyadari bahwa membuktikan diri sebagai pencipta asli dan pemegang hak cipta suatu karya tidak sesederhana yang mungkin terbayangkan. Meskipun ada sistem pendaftaran hak cipta di Badan Urusan Kebudayaan, itu belum tentu memberikan bukti definitif tentang status seseorang sebagai pemegang hak cipta." sambungnya.

Punya Bukti Kuat

Foto : Pinterest

Ia juga mengatakan bahwa jika seseorang mengajukan gugatan terhadapnya dengan tuduhan bahwa SAO adalah plagiarisme, dia dapat dengan mudah memberikan bukti dengan merujuk pada pengumuman yang dia buat di situs webnya pada tahun 2002.

Namun, membuktikan keaslian karya tersebut akan memerlukan sejumlah besar dokumen dan usaha.

"Bayangkan jika seseorang menggugat saya, mengklaim bahwa SAO adalah plagiarisme. Dalam hal itu, saya bisa dengan mudah membuktikan bahwa saya telah mengumumkannya di situs web saya pada tahun 2002. Namun, membuktikan keaslian karya itu sendiri akan memerlukan sejumlah besar dokumen dan usaha yang signifikan," pungkasnya.

Topik Terkait