Jepang – Popularitas anime Jujutsu Kaisen ternyata membuat pemerintah Jepang, terutama di wilayah Shibuya bertindak tegas. Mereka melarang warga untuk merayakan Halloween yang jatuh pada 31 Oktober 2023 mendatang.
Mereka juga menyinggung kejadian mematikan yang terjadi di Korea Selatan. Seperti apa?
Dilarang Rayakan Halloween di Shibuya
Pemerintah Kota Shibuya menggandakan langkah-langkah keamanan menjelang perayaan Halloween yang akan jatuh pada 31 Oktober 2023. Pejabat pemerintah setempat baru-baru ini mengumumkan bahwa minum-minum di jalanan dilarang.
Pesan tersebut juga menyatakan bahwa Shibuya tidak akan menyelenggarakan acara Halloween, dan oleh karena itu, mengimbau masyarakat untuk tidak berkumpul dalam jumlah besar.
Diduga langkah ini diambil karena kepopuleran Jujutsu Kaisen akhir-akhir ini, yang sedang menayangkan Shibuya Arc tempat Gojo Satoru disegel di malam Halloween.
Dikarenakan popularitas anime ini, sangat mungkin bahwa jumlah orang yang datang ke Shibuya saat Halloween akan meningkat secara signifikan.
Alasan lainnya adalah karena pemerintah Jepang takut jika orang-orang yang merayakan Halloween di Shibuya tahun ini akan membludak, dan menyebabkan tragedi Halloween mematikan di Itaewon, Korea Selatan tahun 2022 terulang di Jepang.
Pernyataan Tegas Pemerintah
Source: Sportskeeda
Dalam wawancara dengan CBS News, Ken Hasebe, Wali Kota Shibuya, memberikan beberapa pernyataan mengenai alasan di balik keputusan ini:
"Tahun ini, kami dengan jelas menyampaikan kepada dunia bahwa Shibuya bukanlah tempat acara Halloween. Tolong jangan datang ke area stasiun Shibuya untuk Halloween," ujar Wali Kota Shibuya tersebut.
Selain dari lonjakan kerumunan, Wali Kota membagikan rincian tentang permasalahan besar lainnya.
"Situasinya jauh lebih serius daripada sekadar over-tourism. Kami berbicara tentang pembuangan sampah besar, penangkapan terkait pelecehan, voyeurisme, perusakan properti," pungkasnya. (rth)