Prajurit senior ini pada dasarnya bukanlah seorang ahli dalam seni bela diri, melainkan seorang petani yang terlibat secara tidak sukarela dalam konflik ini.
Meskipun begitu, dengan rasa takut dan naluri bertahan hidup yang kuat, ia berhasil selamat tanpa luka serius dengan sering berpura-pura mati untuk menghindari serangan musuh.
Sementara itu, jenderal muda yang pemberani mengalami luka berat dan merupakan pemimpin garda depan dalam pertempuran tersebut.
Berusaha Berdamai
Prajurit senior yang terpaksa bertahan hidup memutuskan untuk menyandera jenderal muda yang terluka itu dengan harapan bahwa membawanya hidup-hidup ke istana Liang akan mengamankan nasibnya dan membawa perdamaian.
Mereka memulai perjalanan panjang bersama dengan bantuan seekor kuda yang selamat dari pertempuran.