Foto : Instagram/@kenchu_15

IntipSeleb – Biasanya keputusan untuk tidak memiliki anak dipengaruhi banyak faktor, sebagian besar karena alasan uang, tapi mantan anggota F4, Ken Chu justru mengkhawatirkan hal lain. Aktor pemeran Xi Men di Meteor Garden (2001) ini takut gen pembawa penyakit yang diderita akan menurun pada anaknya kelak. Ken Chu takut anaknya nanti menderita fibromyalgia, kondisi rematik yang dideritanya sejak 2016. 

Kekhawatiran Ken yang kini berusia 40 tahun itu muncul sejak diberitahu oleh dokter bahwa ada 1 dari 8 kemungkinan bahwa anaknya kelak akan di diagnosa dengan fibromyalgia. 

"Aku bisa memilih untuk tidak peduli dan bertaruh, tapi jika anakku menderita kondisi itu, bukankah itu artinya aku telah membiarkan mereka menderita itu?" ujarnya dilansir Asia One

Frustasi karena fibromyalgia

sumber: Asiaone

Sejak di diagnosis menderita fibromyalgia, Ken mengaku bahwa dia berjuang dengan rasa sakit itu sepanjang waktu. Fibromyalgia adalah gangguan kronis yang ditandai dengan nyeri muskuloskeletal yang meluas, disertai rasa lelah, ngantuk, gangguan mood dan ingatan. 

Penyakit yang cukup langka ini membuat Ken sulit menjalani olahraga berat, dan setelah mengalami beberapa tahun, dia mengalami masalah dengan berat badannya. Sambil menangis dia menjelaskan alasan dia ikut andil dalam program variety China berjudul Burning Calories namun harus berhenti di bagian pertama karena sakit yang tak tertahankan. 

Sambil menangis Ken berkata,"Aku telah mencoba diam selama ini. Aku merasa itu cukup. Ini mungkin jadi kesempatan terakhirku. Aku ingin mendapatkan perasaan sehat itu lagi. Setidaknya, aku berharap rasa sakit berkurang,"ujarnya dilansir Her World

Akibat penyakitnya, Ken tidak mungkin untuk menjalani olahraga berat sehingga harus mengalami kenaikan berat badan hingga mencapai 90.2 kilogram. Selain itu, saat musim dingin tiba, dia juga harus mengkonsumsi obat untuk mengurangi nyeri. Meski obat-obat itu membuat tubuhnya bengkak, suami dari artis Han Wenwen ini tak punya pilihan tetap tampil dengan kondisi seperti itu karena adanya kontrak kerja. 

"Aku merasa seperti sampah, seperti punya rumah di sekitarku, dan aku tak punya kaki untuk lari dan sembunyi dari mereka. Itu sangat tidak adil ketika aku naik berat badan, tapi tidak dikatakan apapun saat berat badanku turun sebelumnya."

Komentar negatif atas kondisinya membuat terpukul

sumber: Asiaone

Saat mengungkap kondisinya tiga tahun lalu, Ken diejek oleh netizen bahkan media karena masalah berat badan yang dihadapinya karena penyakit. 

"Aku tidak ingin menjelaskan diriku sendiri tapi aku merasa harus bicara karena aku telah menjadi korban kata-kata kejam yang ditulis oleh pemberitaan."

"Saat aku muda, aku menderita asma karena alergi mite (reaksi alergi karena serangga kecil yang hidup dalam debu rumah). Saat itu, perawatan paling efektif untuk asma adalah menyuntikkan steroid ke dalam tubuh. Dan efeknya besar terhadap tubuhku yang sedang dalam masa puber saat itu. Tulang dan ototku sangat tidak sehat, dan aku tidak bisa olahraga intens. Jika terlalu banyak olahraga, tubuhku akan nyeri terluka."

Jadi dia mencoba melakukan taiji, yoga dan mencoba menguatkan tubuh serta mengatur pola makan untuk mengembalikan kondisi tubuhnya lebih bugar. Usahanya ini di tengah penyakit-penyakit yang di derita tak seberapa menyedihkan dibanding komentar negatif yang dilontarkan kepadanya. 

"Aku disebut sebagai orang pemalas tanpa sebab, orang yang bahkan tidak bisa menjaga berat badan sendiri. Itu benar-benar mempengaruhiku."

Mendapat dukungan istri

Ken beruntung mengetahui bagaimana cara menghadapi kondisinya. Dengan menjalani perawatan, olahraga untuk mengurangi nyeri, dan dia merasa beruntung karena mendapat dukungan istrinya. Bahkan meski Han Wenwen ingin memiliki anak, dia tetap memberikan empati pada kondisi Ken. Saat bangun tidur dan menderita nyeri, istrinya yang berusia 24 tahun itu akan memberinya pijatan. 

Ken Chu dan Han Wenwen diketahui menikah pada 2016 di Nusa Dua Bali, Indonesia. Sebagai informasi, tidak ada obat untuk menyembuhkan fibromyalgia, penyakit langka ini diobati hanya untuk mengurangi gejalanya. 

Topik Terkait