Foto : Inatagram/fyifact

IntipSeleb Asia – Di bulan Ramadan seluruh umat Islam menjalankan ibadah puasa. Tak terkecuali seorang astronot asal Uni Emirat Arab yang bekerja di luar angkasa.

Uniknya, di luar angkasa ia melihat matahari terbit hingga 16 kali. Lantas, seperti apa puasa yang dilakukannya? Yuk, simak sama-sama.

Puasa di Luar Angkasa

Foto : Instagram/fyifact

Sultan Al-Neyadi, seorang astronot yang kini menjalankan tugasnya di luar angkasa, membagikan pengalaman berbeda soal jalani ibadah puasa di stasiun luar angkasa ISS.

Selama bertugas di ISS, Sultan Al-Neyadi merasakan perbedaan yang sangat drastis daripada saat berpuasa di bumi, salah satunya karena matahari terbit dan terbenam hingga belasan kali di luar angkasa.

Melansir dari Instagram @fyifactJika warga bumi hanya bisa menyaksikan matahari terbit dan terbenam masing-masing 1 kali dalam sehari, tidak dengannya yang bisa menyaksikan hingga 16 kali.

Hal itu karena dalam kurun waktu 24 jam, ISS mengitari bumi sebanyak 16 kali. Artinya, astronot yang berada di dalamnya bisa menyaksikan matahari terbit dan terbenam sebanyak 16 kali juga.

Keadaan tersebut artinya Sultan Al-Neyadi dapat sahur dan berbuka puasa hingga 16 kali dalam sehari.

Tetap Menjalankan Puasa

Foto : www.freepik.com/freepik

Meski berada dalam kondisi yang menantang dan di luar kebiasaan di bumi, Sultan menyatakan ia tetap menjalankan ibadah puasa

Meski begitu ada pengecualian bagi dirinya karena kondisinya tersebut membuat Sultan dikategorikan sebagai musafir. Adapun patokan waktu yang ia pakai adalah Greenwich Mean Time, yang dijadikan waktu resmi di ISS.

Topik Terkait