Kabar itu disebut-sebut sebagai pengaruh dari kepopuleran drama The Glory yang berlatar kisah tentang pembalasan dendam korban bullying di sekolah dulu. Usai menyaksikannya, tidak sedikit penonton yang mengungkap tindakan bullying yang pernah diterimanya.
Di Thailand, drama The Glory turut menjadi salah satu tayangan terpopuler yang ramai ditonton pada minggu pertama bulan Januari. Drama The Glory berdampak sosial hingga menjadi pembahasan tentang kejamnya aksi bullying di sekolah yang harus mendapat perhatian lebih.
Klarifikasi Ohm Pawat
Menyusul hebohnya kabar tersebut, melalui platform Twitter pribadinya Ohm Pawat segera melayangkan perminataann maaf karena terlambat menyampaikan hal ini.
"Aku mengakui bahwa aku pernah menjadi laki-laki nakal di masa kecilku. Dan sebagian besar waktu itu hanya laki-laki yang menjadi laki-laki. Seorang anak laki-laki yang sama sekali tidak tahu bahwa aku telah menyakiti orang-orang disekitarku, tapi aku tidak memiliki niat buruk terdahap mereka," tulis Ohm Pawat.
Saat itu, Ohm Pawat yang berada di sekolah menengah dihukum oleh guru karena tindakannya. Setelahnya, dia bersama orang tuanya meminta maaf secara langsung kepada korban dan orang tua korban.