“Awalnya susah karena harus bicara soal metodologi, saya mau yang berbeda. Jadi karena suka film One Piece, jadi saya pikir ini menarik," katanya, dikutip dari YouTube Tribun Gorontalo.
Lebih lanjut Fadly kemudian memberikan penelitiannya dengan judul ‘Eklesiologi Trinitaris One Piece: Telaah Terhadap Relasi Kelompok Bajak Laut Topi Jerami dalam Anime One Piece berdasarkan Pemikiran John D. Zizioulas dalam "The One" dan "The Many"’. Beberapa kali skripsinya ini diragukan oleh dosen, namun Fadly tetap meyakinkan pembimbingnya.
"Pro dan kontra sempat ada. Tapi kita juga harus bertahan dengan teori dan metodologi dari judul. Sehingga tidak ada alasan bagi dosen pembimbing untuk tidak terima," jelasnya.
Fadly menjelaskan anime One Piece memiliki karakter yang berbeda dari kalangan dan ras yang berbeda pula. Namun karena satu misi dan visi, mereka semua bersatu menjadi satu kelompok utuh dan mencapai mimpi bersama-sama.
Sama halnya dengan gereja, gereja tak berdiri dengan sendirinya tetapi selalu ada dengan relasi dan komunitas lainnya.
“Cara seperti itu harusnya diterapkan di gereja. Bagaimana untuk mengarungi lautan dengan kasih walau banyak perbedaan," jelas Fadly.