Foto : Berbagai sumber

Beberapa tahun terakhir, Shonen Jump memang sempat mengalami peningkatan sebelum pandemi. Sayangnya, pandemi justru berdampak sangat besar terhadap penjualan manga. 

Setelah pandemi, angka penjualan manga menurun hingga menyentuh angka 2,8 juta eksemplar, akan tetapi kini, Shonen Jump melakukan survei dan mencapai angka terendah sejak Shonen Jump diterbitkan pada tahun 1974. 

Rencanakan Strategi Baru 

Foto : Berbagai sumber

Penurunan penjualan manga yang anjlok ini ternyata juga berdampak karena adanya pergeseran peluncuran manga yang diterbitkan lewat digital.

Dari digital, pembaca dan penggemar manga merasa lebih menikmati dan nyaman sehingga penjualan manga versi cetak menjadi menurun. Hal ini kemudian menjadi pertimbangan dan perencenaan bagi Shonen Jump untuk membuat rencana strategi yang baru. 

“Shonen Jump Mingguan dikenal memiliki beberapa cerita terbaik dalam sejarah manga, tapi sepertinya harus membuat strategi lainnnya,” ucap akun resmi Shonen Jump. 

Topik Terkait