Kabar pemutusan kontrak kerja sama yang dilakukan oleh Lay EXO dan Jackson GOT7 nyatanya mengecewakan sebagian penggemarnya. Melalui media sosial, para penggemar mengatakan kekecewaannya dan terkejut dengan keputusan yang diambil oleh mereka ambil.
“Tolong seseorang kasih tau aku kalo ini tidak benar. Aku tidak ingin mempercayai hal itu, tolong seseorang katakan jika hal ini cuma bercanda. Dari semua orang, kenapa harus Jackson,” tulis seorang penggemar ketika mengetahui Jackson GOT7 memutuskan kerjasamanya dengan merek sepatu Adidas.
“Sebagai seorang muslim, aku kecewa dengan hal ini. Aku jijik. Aku menentang. Aku tidak percaya. Mereka perlu merilis pernyataan mengapa mereka melakukan hal ini ketika merek itu menyatakan (pendapatnya) tentang kamp di China,” tulis salah seorang penggemar yang kecewa dengan keputusan para public figure China tersebut.
Kini, tagar #XinjiangCotton mulai diserakkan di media sosial Twitter untuk menyebarkan awareness tentang isu kerja paksa yang sedang memanas ini. Diduga, pemerintah wilayah Xinjiang memperlakukan pekerjanya secara paksa di ladang kapas Xinjiang, China, dan para minoritas muslim di sana, yaitu Suku Uighur, mendapatkan diskriminasi.
Setelah hal ini muncul di liputan khusus yang dilakukan oleh BBC News, cukup banyak perusahaan yang mengkritik hal tersebut, dan menyatakan akan berhenti membeli kapas dari daerah Xinjiang, China. Hal ini mendapat respon bantahan dari publik China, dan ramai-ramai memboikot produk yang dinilai telah memfitnah negaranya. Perusahaan tersebut meliputi brand-brand yang mendaulat artis Tiongkok sebagai ambassador mereka termasuk Victoria Song f(x), Lay EXO, serta Jackson Wang GOT7.
Para public figure China juga menyuarakan keberatannya. Lay EXO mengumumkan pemutusan kontrak dengan merek busana Calvin Klein. Lalu disusul oleh Jackson GOT7 yang juga memutuskan untuk tidak melanjutkan kerja sama dengan merek sepatu Adidas.